Program rahasia tersebut kemudian menjadi sarana utama untuk melatih militer Indonesia tetap dengan biaya pembayar pajak Amerika.
Dalam prospektus tak bertanggal, Pentagon mengatakan misi utamanya adalah untuk 'mengembangkan, mengatur, melengkapi, melatih, memberi nasihat, dan mengarahkan militer pribumi'.
Skalanya kecil, untuk menawarkan 'pelatihan khusus yang signifikan' terkonsentrasi yang akan menciptakan 'unit-unit kecil yang mandiri'.
Pada tahun 1996, misalnya, 10 latihan melibatkan 376 personel AS dan 838 orang Indonesia.
Inggris juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pelatihan militer Indonesia.
The Observer telah menetapkan bahwa, sejak Mei 1997, 24 anggota senior pasukan Indonesia telah dilatih di perguruan tinggi militer Inggris.
Ini termasuk pelatihan dalam menjalankan unit militer secara efisien dan bagaimana menggunakan peralatan teknis seperti peluru kendali.Selain itu, 29 perwira Indonesia telah belajar di lembaga non-militer.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Melalui Dokumen Rahasia Ini, Terungkap Tentara Indonesia yang Dituduh Membantai 200.000 Penduduk Timor Leste, Ternyata Hanya 'Alat' yang Dikendalikan Oleh Amerika"