"Kejadian ini menegaskan bagaimana KKB yang tidak mempedulikan Tim Gabungan Pencari Fakta bentukan pemerintah yang sedang bekerja," kata Suriastawa.
Suriastawa juga mengungkapkan kronologi detik-detik kejadian penembakan di Nduga.
Pada saat itu, kata Suriastawa, pos TNI di Pasar Baru Kenyam sedang mendapat gangguan tembakan dari KKB Papua sebanyak tiga kali dari arah sungai depan kamp PT Dolarosa.
Di saat yang sama melintas sebuah motor yang dikendarai oleh Yulius menuju ke kamp PT Dolarosa untuk bekerja.
Saat melintas pos, meski Yulius sudah diingatkan untuk berbalik arah karena sedang ada gangguan tembakan dari KKB Papua, namun ia tetap melanjutkan perjalanan.
Ketika gangguan tembakan KKB Papua terjadi lagi sebanyak lima kali, kata Suriastawa, Yulius baru berbalik arah dan kemudian terkena tembakan dan terjatuh.
Danpos TNI yang ada di Pasar Baru Kenyam kemudian segera memanggil ambulan untuk membantu evakuasi korban ke Puskesmas terdekat sambil menunggu gangguan tembakan reda.
Sampai dengan gangguan tembakan dari KKB terhenti, kata Suriastawa, seluruh prajurit di pos tersebut tidak ada yang membalas tembakan karena sumber dan arah tembakan yang tidak menentu.
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar