"Kami di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menganjurkan lockdown sebagai sarana utama pengendalian virus ini," kata Nabarro.
"Satu-satunya saat kami percaya lockdown dibenarkan adalah memberi Anda waktu untuk mengatur ulang, mengelompokkan kembali, menyeimbangkan kembali sumber daya Anda, melindungi petugas kesehatan Anda yang kelelahan, tetapi kami lebih suka tidak melakukannya," jelasnya.
Nabarro menuturkan, ada kerugian signifikan yang disebabkan oleh lockdown, terutama pada ekonomi global.
"Lockdown hanya memiliki satu konsekuens.
Anda tidak boleh pernah meremehkan dan itu membuat orang miskin jauh lebih miskin," ucapnya.
Dia menambahkan, lockdown telah sangat berdampak pada negara-negara yang mengandalkan pariwisata.
"Lihat saja apa yang terjadi pada industri pariwisata di Karibia misalnya, atau di Pasifik, karena orang-orang tidak melakukan liburan mereka," tuturnya.
"Lihat apa yang terjadi pada petani kecil di seluruh dunia.
Source | : | Kompas.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar