Pasalnya keberadaan tenda yang ditempatinya, di tengah kelompok yang bertikai.
Namun pihaknya tidak membantu salah satu pihak karena misinya untuk perdamaian.
"Jadi peluru nyasar itu sering sekali saat mereka kontak senjata.
Kami hanya diam saja karena misi kami di sana untuk melindungi masyarakat sipil," ujar wanita kelahiran Surabaya, 4 Agustus 1990.
Masyarakat di sana kondisinya butuh pertolongan, karena kehidupanya yang masih sangat sederhana.
Dia menceritakan, kehidupan masyarakat di sana sangat kekurangan. Makanya tak sedikit pasukan yang datang ke sana juga membagikan pakaian.
"Kami bagikan juga pakaian untuk mereka, karena kondisinya kasihan," ujarnya.
Baca Juga: Lesti Kejora Datang Menjenguknya Tengah Malam, Rizky Billar: Aku Senang Banget...
Dia merinci, masyarakat di sana tidak ada yang menggunakan kendaraan. Mereka memilih keledai atau unta untuk berpergian.
Bahkan dua hewan ternak itu terkadang bukan untuk mengangkut penumpang, tetapi hanya membawa barang.
"Jadi keledai atau unta itu mengangkut barang, pemiliknya menarik hewan itu memakai tali dari depan," jelas dia.