Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kim Jong Un Mewek di Depan Rakyat, Pakar Nilai Tangisan Pemimpin Korea Utara Hanya Intrik Politik, Takut Dinansti Kim Berakhir?

None - Kamis, 15 Oktober 2020 | 16:42
Kim Jong Un memberikan pidato dalam parade militer untuk merayakan 75 tahun Partai Buruh di Pyongyang.
KRT via AP

Kim Jong Un memberikan pidato dalam parade militer untuk merayakan 75 tahun Partai Buruh di Pyongyang.

Baca Juga: Bocorkan Cara Eksekusi Pamannya Sendiri, Kim Jong Un Sebut Donald Trump Yang Mulia, Presiden AS: Kim Jauh Lebih Pintar

Ilustrasi parade militer Korea Utara
Sue Lin Wong

Ilustrasi parade militer Korea Utara

"Kim tentu sadar jika dia masih ingin menikmati kekuasaannya, dia harus membuat janji-janjinya nyata," kata Pacheco-Pardo.

Ia mengatakan, Kim selalu menekankan bahwa rakyat Korea Utara tak perlu mengetatkan ikat pinggang.

Namun, pada awal tahun ini, dia terpaksa memerintahkannya.

Menurut dia, pergantian rezim di negara penganut ideologi Juche tersebut tentu tidak akan datang dalam waktu dekat ini.

Namun yang pasti, Kim akan mendapatkan tantangan internal. Apalagi berdasarkan studi Universitas Vienna, 60 persen populasi Korut sangat miskin.

Pacheco-Pardo menerangkan, Kim tahu Amerika Serikat tidak akan bisa menginvasi, apalagi mereka mempunyai senjata nuklir.

Baca Juga: Bakal Pamerkan Senjata Baru di Parade Militer Korea Utara, Kim Jong Un Ternyata Simpan Maksud Terselubung, Ada Apa?

"Kemungkinan dari dalam. Jika Anda melihat diktator dari seluruh dunia, pergantian kekuasaannya jelas terjadi secara internal," kata dia.

Sang profesor muda yakin bahwa Kim yang menangis itu menunjukkan bahwa ia merupakan "pria bersahaja" dan dibutuhkan Korut.

"Dia secara implisit menekankan kini adalah waktu yang tepat memulai diplomasi. Hanya dengan cara itu, maka ekonomi akan membaik," jelasnya.

Source :Kompas TV

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x