Material yang digunakan antara lain, karbon fiber, aluminium lithium, titanium, glass reinforced plastic (GRP), dan aluminium casting.
Di sektor mesin, Eurofighter Typhoon menggunakan mesin jet kembar Eurojet yang mampu menghasilkan daya dorong (thrust) 90 kN.
Berkat mesin ini pula, Eurofighter Typhoon mampu mencapai kecepatan supersonik dalam waktu yang lebih lama.
Mesin ini juga diklaim tahan lama, yakni 1.000 jam terbang tanpa perlu perawatan.
Eurofighter Typhoon juga dilengkapi dengan sensor mutakhir yang mampu mengintegrasikan dan memutakhirkan data pertempuran secara real time.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan Pirate Infrared Sensor, yang diklaim mampu mendeteksi dan melacak banyak target bergerak.
Untuk urusan tempur, Eurofighter Typhoon dipersenjatai dengan Short Range Air-to-Air Missiles (SRAAM) dan Mauser Cannon kaliber 27 milimeter.
Selain itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan teknologi beyond-visual-range (BVR) Air-to-Air missile yang diklaim memberi keuntungan lebih dalam duel udara.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar