GridHot.ID - Timor Leste mengalami hambatan biaya dalam proyek pembangunan industri minyak.
Negara ini masih terus berupaya mendapatan investasi untuk keberlanjutan proyek tersebut.
China diyakini sebagai satu-satunya harapan Timor Leste sebagai mitra investasinya.
Sementara Australia menjadi pihak yang khawatir dengan mesranya hubungan antara Timor Leste dengan China.
Diketahui, pendapatan Timor Leste sangat bergantung pada industri minyaknya.
Timor Leste memiliki sebuah ladang minyak bernilai miliaran dolar di laut bagian selatannya, yang dikenal sebagai Greater Sunrise.
Meski begitu, telah banyak yang terjadi di kawasan tersebut, termasuk
melibatkan Timor Leste dalam sengketa berkepanjangan, bahkan baru bisa
dikuasai secara luas hanya beberapa tahun lalu.
Melansir kontinentalist.com pada 17 September 2019, ladang Greater Sunrise adalah nama kolektif yang diberikan untuk ladang gas Sunrise dan Troubadour di Laut Timor.
Kawasan tersebut ditemukan pada tahun 1974, yang mana ladang tersebut menyimpan minyak dalam jumlah yang sangat kaya.
Baca Juga: Timor Leste Tak Kunjung Diterima Jadi Anggota ASEAN Meski Sudah Penuhi Persyaratan, Ini Alasannya
Di bawah usaha patungan empat perusahaan, yaitu Woodside, ConocoPhillips, Royal Dutch Shell, dan Osaka Gas, yang mengoperasikan ladang tersebut.
Karena ketidaksepakatan yang berkepanjangan atas batas-batasnya, ladang itu telah terbelakang.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar