Gridhot.ID- Pertempuran Timor Leste mhingga kini menjadi sejarah Indonesia yang tak bisa dilupakan.
Usaha mempertahankan Timor Leste untuk tetap berada di pangkuan Ibu Pertiwi telah dilakukan TNI sekuat tenaga.
Seperti diketahui, Timor Leste dulunya pernah menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Namun, berbagai pertumpahan darah terjadi selama wilayah tersebut menjadi provinsi ke-27 Indonesia.
Setelah serangkaian peristiwa berdarah, Timor Leste akhirnya lepas dari Indonesia tahun 1999.
Tentang pertempuran tentara Indonesia, khususnya Kopassus di Timor Leste, salah satu kisah paling terkenal adalah tentang gugurnya Pratu Suparlan.
Pasukan khusus TNI umumnya digembleng mati-matian dalam latihan tempur paling ekstrem agar bisa memenangkan peperangan menggunakan persenjataan yang dimiliki.
Karena kemampuan pasukan khusus diutamakan pada ketrampilan bertempur secara perorangan, maka TNI juga melakukan gemblengan terhadap personel pasukan khusus agar bisa menjadi ‘mesin perang’ yang mumpuni.
Oleh karena itu dalam berbagai latihan perang yang sangat keras, pasukan khusus pun memiliki moto tersendiri seperti ‘lebih baik pulang nama daripada gagal dalam tugas’, ‘lebih baik mandi keringat dalam latihan daripada mandi darah dalam pertempuran’, atau seperti moto yang dimiliki oleh Kopassus TNI AD ‘Berani, Benar, Berhasil’.