Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nyalinya Tak Pernah Putus di Medan Pertempuran, 'Doktrin Kopasus' Jadi Bukti Betapa Kerasnya Tekad TNI Bela NKRI, Invasi Timor Leste Jadi Saksinya

None - Rabu, 07 Oktober 2020 | 20:42
(ilustrasi) Pasukan Kopassus saat latihan
Puspen TNI

(ilustrasi) Pasukan Kopassus saat latihan

Baca Juga: Nol Perlawanan, KKB Pimpinan Egianus Kogoya Leluasa Tembaki Markas Kodim dan Pos TNI hingga Lukai Seorang Warga Sipil, Begini Kronologinya

Tapi prajurit Kopassus yang bertempur seperti banteng ketaton itu terus berusaha berdiri tegak sambil menembak.

Akhirnya karena peluru habis, Suparlan kemudian mencabut pisaunya dan bertempur satu lawan satu di tengah kepungan prajurit Fretilin yang semuanya mengarahkan senjatanya ke tubuh Suparlan.

Enam orang gerilyawan Fretilin tewas akibat tikaman maut pisau komando Suparlan.

Baca Juga: Drama Persidangan Penagih Hutang Diiringi Jatuh Bangun dan Air Mata, Sempat Dituntut 2 Tahun Penjara, Pemberi Pinjaman ke Ibu Kombes Rp 70 Juta Terbukti Tak Bersalah

Tapi Suparlan yang bersimbah darah akhirnya jatuh terduduk seperti orang kehabisan tenaga dan pisaunya yang berlumuran darah pun ikut terkulai di tanah.

Para gerilya Fretilin pun maju mengepung Suparlan yang tampak sudah siap untuk dieskekusi. Tapi diam-diam Suparlan mencabut dua granat dan melepas kuncinya.

Ketika seorang gerilyan Fretilin maju ke depan sambil melepaskan satu tembakan pungkasan pada saat yang sama Suparlan pun melepaskan granat yang kemduian meledak dahsyat membunuh sejumlah gerilya Fretilin di sekitarnya.

Sejuimlah gerilyawan Fretilin yang hidup, di kemudian hari ternyata mengisahkan kehebatan Suparlan yang bertempur sampai gugur hanya bersenjata pisau itu kepada Kopassus pasca konflik di Timor-Timur.

Baca Juga: Unjuk Rasa Tolak Pengesahan UU Cipta Kerja Berakhir Ricuh, Mahasiswa Ditembaki Gas Air Mata, Sejumlah Polisi Alami Luka-luka

Selain itu, sisa-sisa regu Suparlan juga bisa lolos setelah pasukan bantuan tiba dan berhasil memukul mundur pasukan gerilya Fretilin.

Sebagai penghargaan, nama Suparlan lalu digunakan untuk menamai Pangkalan Udara di Batujajar, Bandung yang biasa digunakan oleh Kopassus untuk latihan terjun payung.(*)

Source : intisari-online.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x