Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

AK-47 yang Dibawanya Seakan Tak Berguna, Prajurit Kopassus Ketakutan Setengah Mati Dikepung Warga Suku Kanibal dengan Senjata Tradisional, Akhirnya Justru Tak Terduga

Desy Kurniasari - Jumat, 23 Oktober 2020 | 20:25
Sat-81 Kopassus.
via tribun-timur.com

Sat-81 Kopassus.

Sebelum tim ekspedisi Lembah X diterjunkan melalui udara Lettu Sintong terlebih dahulu melakukan orientasi medan melalui udara dengan cara menumpang pesawat misionaris jenis Cesna.

Lalu sesuai rencana tim akan diterjunkan pada lokasi padang ilalang yang diduga berhubungan dengan perkampungan yang masih dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.

Pada 2 Oktober 1969, semua tim bersama keperluan logistik diterjunkan sesuai rencana meski dengan perasaan tak karuan.

Baca Juga: Pantang Pulang Sebelum Menang, Ternyata Ini Alasan Kopassus Ditakuti Saat Jalankan Tugas di Medan Perang, Jika Gagal Bakal Dapat Hukuman Sadis Ini

Pasalnya, mereka harus mendarat di daerah sangat terpencil yang konon didiami suku terasing yang masih suka memakan manusia.

Dengan perhitungan seperti itu maka aksi penerjunan termasuk misi nekat.

Apalagi meski bersenjata lengkap para personel RPKAD dan Kodam Cenderawasih melepaskan tembakan kecuali dalam kondisi sangat udah.

Itu pun merupakan tembakan yang dilepaskan ke atas untuk tujuan menakut-nakuti.

Baca Juga: Wujudkan Keinginan Almarhum Ayahnya, Serda Faisal Husein Kukuhkan Diri Jadi Anggota Kopassus, Petinggi TNI: Contoh yang Baik Bagi Generasi Kita...

Semua tim akhirnya bisa melakukan penerjunan dengan selamat.

Ia langsung dikepung oleh warga yang hanya melihat koteka sambil mengacungkan tombak, panah, dan kapak batu.

Sadar sedang menghadapi bahaya dan masih terbayang oleh suku ganas pemakan manusia, secara reflek Sintong memindahkan senapan AK-47 di bahu ke posisi di depan dada serta mengokangnya.

Source : Intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x