Dalam cuitannya, Netanyahu menyampaikan terima kasihnya kepada Trump dan pemerintahan AS karena berhasil melakukan kesepakatan itu.
Dia mengatakan, delegasi Israel dan Sudan akan segera bertemu untuk membahas kerja sama di berbagai bidang termasuk pertanian dan perdagangan.
Namun, meski sekutu dekat Presiden AS, Netanyahu tampak menghindari komentar Trump untuk merendahkan lawannya, Joe Biden selama keduanya telepon.
"Apa menurutmu Sleepy Joe bisa membuat kesepakatan ini, Bibi, Sleepy Joe. Entah kenapa menurutku tidak," tanya Trump kepada Netanyahu saat menelepon.
Netanyahu, yang bergantung pada dukungan bipartisan untuk Israel di Washington, menjawab: "Uh satu hal yang dapat saya sampaikan kepada Anda adalah kami menghargai bantuan untuk perdamaian dari siapa pun di Amerika."
Di Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai Hamas, juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, mengatakan bahwa Sudan melangkah ke "arah yang salah".
Sudan di bawah Presiden Omar Bashir yang digulingkan tahun lalu setelah 30 tahun berkuasa adalah sekutu lama Hamas.
"Sudan bergabung dengan negara lain dalam normalisasi hubungan dengan pendudukan Israel akan mendorong musuh Zionis untuk melakukan lebih banyak kejahatan dan lebih banyak pelanggaran terhadap rakyat Palestina," kata Barhoum.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Dulu Sekutu Hamas, Kini Perbaiki Hubungan dengan Israel, Sudan Disebut Tikam Palestina dari Belakang"