Unit tersebut tampaknya merupakan komunitas yang erat.
Badan intelijen Barat pertama kali mengidentifikasi unit tersebut setelah kudeta 2016 yang gagal di Montenegro, yang melibatkan komplotan oleh dua perwira unit untuk membunuh perdana menteri negara dan merebut gedung Parlemen.
Tetapi para pejabat mulai memahami agenda gangguan spesifik unit hanya setelah keracunan Tuan Skripal pada Maret 2018, mantan G.R.U. perwira yang mengkhianati Rusia dengan memata-matai Inggris.
Tuan Skripal dan putrinya, Yulia, jatuh sakit parah setelah terpapar zat saraf yang sangat beracun, tetapi selamat.
Keracunan itu menyebabkan kebuntuan geopolitik, dengan lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, mengusir 150 diplomat Rusia untuk menunjukkan solidaritas dengan Inggris.
Akhirnya, pihak berwenang Inggris mengungkap dua tersangka, yang telah melakukan perjalanan dengan nama alias tetapi kemudian diidentifikasi oleh situs investigasi Bellingcat sebagai Kolonel Chepiga dan Alexander Mishkin.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Bertugas Hancurkan Stabilitas Eropa, Inilah Unit 29155, Perancang 'Perang Hibrida' yang Sudah Obrak-abrik Banyak Negara, Termasuk Pilpres AS yang Dimenangi Trump"
(*)