GridHot.ID - Turki diketahui telah membeli rudal pertahanan canggih pada Juli lalu setelah membelinya dari Rusia pada tahun lalu.
Rudal yang dibeli Turki dari Rusia itu adalah rudal permukaan-ke-udara (SAMS) S-400.
Rudal tersebut memiliki sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh dan menengah yang paling modern.
Turki menguji sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia untuk pertama kalinya selama latihan di dekat Kota Sinop, Utara negara itu, seperti diungkapkan sumber TASS.
"Tiga rudal sistem pertahanan anti-pesawat S-400 diluncurkan. Semuanya berhasil mencapai target yang ditentukan," ungkap sumber TASS di lingkaran militer dan diplomatik Rusia, Jumat (16/10/2020).
Langkah Turki membeli sistem pertahanan udara S-400 menyulut reaksi negatif dari NATO.
Aliansi, di mana Turki menjadi anggota, ini memperingatkan, pembelian itu menimbulkan risiko nyata bagi pesawat sekutu.
Tahun lalu, Amerika Serikat (AS) mengecualikan Turki dari program jet tempur F-35 generasi kelima, setelah Ankara menerima gelombang pertama sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Rusia tersebut.
Pada Agustus lalu, Alexander Mikheyev, CEO Rosoboronexport, perusahaan pelat merah Rusia yang menjual senjata, mengatakan, Turki telah meneken kontrak pengiriman gelombang kedua S-400.
Rusia pada September 2017 mengumumkan, mereka telah menandatangani kesepakatan senilai US$ 2,5 miliar dengan Turki untuk pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 ke Ankara.