Dia mengatakan bahwa jika air ditemukan "cukup melimpah di lokasi tertentu", astronot mungkin dapat menggunakannya sebagai sumber daya untuk eksplorasi manusia.
Ilmuwan percaya air bulan berasal dari komet, asteroid, debu planet, angin surya, atau letusan gunung api bulan.
Menurut Hayne, para peneliti akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang penemuan air di bulan "jika kita bisa turun ke permukaan dan menganalisis sampel es."
AS ingin NASA mengirimkan astronotnya lagi ke bulan pada tahun 2024 sebagai bagian dari misi yang diberi nama Artemis.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pertama Kalinya, Ilmuwan Temukan Lebih Banyak Air di Bulan"