Gridhot.ID - Salah satu jenderal bintang satu TNI AD berhasil menaklukkan Gunung Everest.
Ialah Brigjen TNI Iwan Setiawan yang mampu menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia.
Melansir dari Wikipedia, Brigjen Iwan lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 16 Februari 1968.
Sejak 9 April 2020 lalu, Iwan mengemban amanat sebagai Komandan Korem 173/Praja Vira Braja.
Iwan lulus pendidikan Akmil tahun 1992 dan ahli dalam kecabangan Infanteri (Kopassus).
Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Pamen Denma Mabesad.
Riwayat Jabatan:
- Danyon 22/Grup 2/Kopassus (2008)- Wadan Pusdikpassus (2012-2013)- Danbrigif 22/Ota Manasa (2013-2014)- Danpusdikpassus (2014-2015)- Danrindam Jaya (2015-2016)- Danrem 052/Wijayakrama (2016-2018)- Pamen Denma Mabesad (2018-2020)- Danrem 173/Praja Vira Braja (2020-Sekarang)
Melansir YouTube TNI AD, Brigjen Iwan menceritakan pengalamannya saat ikut menaklukkan Gunung Everest.
Iwan mengaku sebelumnya tidak mengetahui apa itu Mount Everest atau Gunung Everest.
Bahkan, sebelumnya Iwan tak memiliki pengalaman mendaki gunung.
"Saya pada saat itu belum tahu apa itu Mount Everest. Bayangkan, kita naik gunung aja belum pernah, terutama gunung es."
"Saat itu saya baru lulus komando, memang masih muda, fisiknya masih bagus. Kemudian ada seleksi untuk pendakian Mount Everest," kata Iwan.
Iwan mengatakan bahwa bagi Kopassus, tugas merupakan segalanya dan merupakan salah satu kehormatan.
Hal tersebut juga berlaku bagi pasukan yang nantinya lolos untuk mengikuti Ekspedisi Everest tahun 1997.
"Alhamdulillah saya menjadi salah satu perwira akademi militer yang lolos dan lulus ekspedisi Mount Everest itu," ujarnya.
Mengetahui dirinya lolos seleksi, Iwan Setiawan pun meminta izin untuk menikahi kekasihnya.
"Saya sebelum berangkat izin dengan Danjen Kopassus untuk menikah. Dan saya diizinkan sebelum berangkat (menikah dulu)," terangnya.
Usia pernikahannya baru sebentar, istri Iwan, Beti pun merasa khawatir akan ditinggal sang suami.
"Saya sempet (kepikiran) ini kalau suami saya tidak kembali ini anak tidak ada bapaknya."
"Karena sebelum bapak berangkat, saya sempet nonton bareng, ada ekspedisi negara mana, ya?" ujar Beti.
Iwan pun membenarkan rasa takut yang dimiliki sang istri.
"Pendakian Everest, lebih banyak korban meninggalnya, jadi istri ya mungkin khawatir anak lahir tidak ada bapaknya," imbuh Iwan.
Iwan pun kemudian menceritakan halangan yang dihadapinya ketika mendaki gunung tertinggi di dunia itu.
"Kita kan dari iklim tropis, tidak pernah naik gunung es. Begitu sampai di sana langsung dibawa ke gunung es."
"Saya baru berjalan 100 meter langsung muntah-muntah. Kaget dan memang tidak siap dengan cuaca dingin," terangnya.
Jauh dari sang suami, rupanya Beti merasakan rasa sakit yang dialami belahan jiwanya.
"Rupanya istri sudah merasakan (saya sakit)," imbuh Iwan.
Meski mengalami sakit di awal, Iwan tak menyerah karena ia merasa membawa mandat besar di pundaknya.
"Dan saya satu-satunya perwira akmil yang memimpin. Tumpuan arah dari Pak Prabowo saat itu, termasuk negara, di mana saya bisa mengibarkan bendera merah putih," paparnya.
Setelah 2 hari kemudian, Iwan dan rombongan melanjutkan perjalanan. Tak seperti yang diharapkan, Iwan mengalami jatuh bangun.
"Saya terjatuh di ketinggian 8.500 m, begitu terjatuh saya terbayang istri saya sedang hamil besar. Saya berdoa untuk bisa selamat dan bisa kembali melihat istri saya melahirkan," tambahnya.
"Saya berhasil sampai Mount Everest kemudian saya di puncak itu kehabisan oksigen. Bayangkan nggak orang bisa hidup di ketinggian 8.500m dengan suhu minus 50 derajat?" ujarnya.
Berkat kekuatan doa, Iwan dan rombongan berhasil selamat dan mengibarkan Bendera Pusaka di Puncak Gunung Everest.
"Begitu kembali, berhasil, saya dijemput sama 20 jenderal waktu itu kemudian kita menjadi orang asia pertama."
"Kemudian dipanggil sama presiden, mendapatkan penghargaan berupa bintang. Saya disuruh sujud ke Tanah Suci. Saya merasa bersyukur bisa berhasil mengharumkan nama Indonesia," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: "Biodata Brigjen TNI Iwan Setiawan, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Pernah Taklukkan Everest."
(*)