Anak perempuan itu selamat dan dibawa ke Posko Parako untuk kemudian dicari sanak keluarganya.
Selama seminggu Pratu Stanley hanya bisa merenungi tindakannya itu.
Tak percaya, dia begitu berani mengambil keputusan itu.
Sementara Letnan Afriadi menerima teguran keras dari komandannya.
Karena menyelamatkan anak perempuan itu, Afriadi terpaksa membiarkan ratusan prajurit GAM lolos.
Dia juga akhirnya tak berhasil membawa sepucuk senjata musuh satupun.
Menyesalkah Letnan Afriadi?
Ternyata tidak. Dia menerima bulat-bulat semua teguran dari komandannya.
Dia juga memaklumi apa yang dilakukan Stanley. Semuanya karena hati nurani di tengah pertempuran.
"Itu adalah nurani setiap manusia."
"Saya sangat mengerti kenapa Stanley sampai melakukan hal itu."