Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Relawan Covid-19 di Papua Satu per Satu Mundur, Uang Lelah dari Maret Ternyata Belum Dibayar: Tolong Hargai, Kami Sudah Bekerja Tanpa Pamrih

None - Minggu, 01 November 2020 | 15:42
Tim medis PMI Kota Malang saat mengevakuasi jenazah wanita yang ditemukan tewas di rumahnya, di Jalan Danau Sentani Utara, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Minggu (27/9/2020).
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN

Tim medis PMI Kota Malang saat mengevakuasi jenazah wanita yang ditemukan tewas di rumahnya, di Jalan Danau Sentani Utara, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Minggu (27/9/2020).

Gridhot.ID -Kasus konfirmasi positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Menurut data dari laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (31/10/2020), kasus positif corona bertambah 3.143 kasus.

Sehingga total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 410.088 kasus.

Baca Juga: Makin Tak Terkendali, Kasus Corona di Amerika Serikat Tembus 9 Juta, Meningkat 1 Juta dalam Dua Minggu

Sementara, relawan Covid-19 yang direkrut untuk memakamkan serta melayani pasien positif corona di Balai Pendidikan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kotaraja, Jayapura, Papua mempertanyakan uang lelah yang hingga kini belum dibayar.

Para sukarelawan ini terdiri dari Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP), dokter muda dan pemangku kepentingan lain.

"Kami dari UP2KP ingin mempertanyakan sekali lagi, janji tinggal janji mau membayar uang lelah, tapi sampai sekarang belum dibayar," kata Penanggung Jawab Posko Covid-19 di BPSDM Kotaraja, Darwin Rumbiak seperti dilansir Antara, Jumat (30/10/2020).

Para sukarelawan ini sudah memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal sejak Maret 2020.

Namun, hingga kini mereka disebut belum dibayar.

Ia menyebutkan, sukarelawan pemakaman pasien Covid-19 satu per satu mulai mundur karena sudah kehilangan kepercayaan.

"Karena mereka sudah bekerja sejak Maret sampai sekarang ini, tidak ada kepastian dan kejelasan bahwa uang lelahnya akan dibayar," kata Darwin yang juga Kepala Bidang Respons Emergensi UP2KP.

Baca Juga: Kerja Keras Jadi Garda Terdepan, Relawan Penanganan Corona di Papua Nyatanya Belum Dapat Bayaran Sejak Bulan Maret: Janji Tinggal Janji

Selain itu, relawan yang direkrut dan bekerja sejak Mei sampai Agustus 2020 di BPSDM Kotaraja untuk menangani pasien corona hingga kini uang lelahnya belum dibayarkan.

Namun, kini bermunculan perekrutan baru pemuda anti Covid-19 (PAC).

Dinas Kesehatan Papua juga disebut merekrut sukarelawan untuk melakukan tes cepat massal.

"Mereka ini bisa direkrut dan sumber dananya jelas, kami yang dari awal direkrut dan bekerja sampai sekarang, kenapa tidak bisa dibayar, masalahnya di mana," kata dia.

"Kalau mau dibayar kapan, jangan hanya menjanjikan, tolong hargailah. Kami sudah bekerja tanpa pamrih."

"Jangan janji dan janji, kalau bisa bayar ya bayar, jangan merekrut tenaga lain," kata Darwin Rumbiak.

Baca Juga: Dipukul Gelombang Ketiga Pandemi Corona, 10.000 Polisi Negeri Jiran Jalani Karantina, Mendagri Malaysia: Ini Bukan Waktunya Berpolitik

Kepala BPBD Provinsi Papua, William R Manderi, mengatakan pihaknya siap membayar jika sudah ada anggarannya dari pihak keuangan.

"Kami siap bayar, kalau sudah dari keuangan," kata William ketika dikonfirmasi terkait pembayaran uang lelah relawan pemakaman Covid-19 dan sukarelawan pasien corona di BPSDM Kotaraja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Sukarelawan Covid-19 di Papua "Menjerit", Uang Lelah sejak Maret Belum Dibayar."

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x