PM Scott Morrison menandatangani kesepakatan dengan perusahaan obat Inggris AstraZeneca, yang mengembangkan vaksin mereka di Universitas Oxford, pada bulan Agustus, tetapi tidak ada uang yang ditukar.
Pemerintah federal malah menandatangani apa yang disebut 'Letter of Intent' dengan AstraZeneca di mana perusahaan setuju untuk menyerahkan vaksin itu ke Australia segera setelah disetujui.
"Kawasan Indo-Pasifik adalah mesin ekonomi global baru," kata Menteri Luar Negeri Marise Payne dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
"Memastikan itu dapat pulih dengan cepat akan merangsang aktivitas ekonomi dan memulihkan pekerjaan di dalam dan luar negeri," katanya.
Pembelian akan dilakukan dari berbagai produsen melalui paket Fasilitas COVAX global, yang bertujuan untuk memastikan vaksin virus dibagikan dengan semua negara.
Australia akan memberikan berbagai dukungan dengan dosis vaksin, termasuk penilaian keamanan dan efektivitas vaksin, nasihat kepada otoritas pengatur masing-masing negara, dukungan teknis serta menyampaikan informasi penting Organisasi Kesehatan Dunia.
Rencana itu akan diluncurkan selama tiga tahun untuk membantu negara-negara, seperti Timor-Leste di utara Australia, mencapai cakupan imunisasi virus secara penuh.
"Peluncuran vaksin yang cepat dan aman di Pasifik dan Asia Tenggara akan berarti kami dapat kembali ke perjalanan normal, pariwisata dan perdagangan dengan mitra utama kami di kawasan ini," kata Payne.
Sementara itu, badan kemanusiaan United Nations Children's Fund menyambut baik berita tersebut.