Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pernah Ditangkap Saat Akan Bergabung dengan ISIS, Tersangka Penembakan Massal di Wina Ternyata Pernah Sukses Kibuli Pejabat dalam Persidangan, Ini Pengakuannya yang Buatnya Dinilai Tak Mampu Lakukan Serangan

Desy Kurniasari - Kamis, 05 November 2020 | 19:13
Kujtim Fejzulai, tersangka aksi penembakan di Wina, Austria.
tribunnews.com

Kujtim Fejzulai, tersangka aksi penembakan di Wina, Austria.

Saat itu, dia merasa telah mendapatkan cukup uang melalui pekerjaan musim panasnya pada tahun 2018 untuk membeli tiket pesawat ke Kabul, tempat dia telah mengatur untuk bertemu kontak ISIS.

Baru setelah membeli tiket, Fejzulai menyadari bahwa dia membutuhkan visa untuk bepergian ke Afghanistan.

Baca Juga: Ogah Disalahkan Meski Militernya Jelas-jelas Tembak Mati Pejabat Korsel, Korut: Ini Akibat Pihak Selatan Gagal Lakukan Kontrol yang Tepat Atas Warganya

Pada 1 September 2019, Fejzulai tiba di Suriah sendirian.

"Dia menghabiskan dua hari di 'lubang tikus," kata Rudolf Mayer, pengacara pembelanya di pengadilan, dengan 'tanpa pancuran, tidak ada toilet, dan tidak ada air mengalir'.

Dia kemudian ditangkap oleh polisi setelah dua hari dan ditahan di Turki selama empat bulan sebelum diekstradisi kembali ke Austria, tempat di mana dia akan diadili.

Dalam persidangan, Fejzulai mengatakan telah disesatkan oleh 'masjid yang salah' pada tahun 2016.

Baca Juga: Terlibat Duel, Eks Personel Brimob Tembak Anggota Polisi di Tempat Pencucian Mobil, Saksi Mata: Ada Tiga Kali Suara Letusan

Walau begitu, dia tidak merasa dirugikan untuk mulai belajar Islam saat tumbuh dewasa.

Ditanya mengapa dia mencoba bergabung dengan ISIS, Fejzulai itu mengatakan kepada hakim.

"Saya ingin pergi dari rumah. Saya mengharapkan kehidupan yang lebih baik," ucap Fejzulai.

"Saya ingin memiliki apartemen saya sendiri dan penghasilan saya sendiri."

Source : Intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x