Tapi dia tetap menembaki puluhan orang di pusat kota Wina yang membuat 4 orang tewas dan 17 lainnya luka-luka pada pukul 8 malam waktu setempat.
Berbekal senapan otomatis, pistol, dan parang, Fejzulai 'dinetralkan' pada pukul 8.09 malam setelah merampok di jalan-jalan dengan mengenakan sabuk bahan peledak palsu.
Sebelum kejadian, kepolisian Wina mengungkapkan bahwa Fejzulai sempat mengunggah foto di akun Instagram-nya sebelum serangan.
Dari foto itu, dia menunjukkan dua senjata yang tampaknya digunakannya.
"Tersangka dilengkapi dengan rompi peledak palsu dan dan senapan otomatis, pistol dan parang untuk melakukan serangan mengerikan terhadap warga yang tidak bersalah," kata wakil dari kepolisian Wina.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judulPengadilan Kena Tipu, Tersangka Penembakan Massal di Wina Pernah Disidang Karena Ingin Bergabung dengan ISIS, Mengaku 'Menghadiri Masjid yang Salah' dan Membuatnya Tersesat(*)