Ditanya mengapa dia mencoba bergabung dengan ISIS, Fejzulai itu mengatakan kepada hakim.
"Saya ingin pergi dari rumah. Saya mengharapkan kehidupan yang lebih baik," ucap Fejzulai.
"Saya ingin memiliki apartemen saya sendiri dan penghasilan saya sendiri."
Rudolf Mayer mengatakan kepada pengadilan bahwa Fejzulai telah mencela cita-cita ISIS-nya setelah penangkapannya.
"Bagaimana saya bisa mengubah ideologi seorang pelaku bom bunuh diri? Tidak dengan denda yang tinggi. Anda harus berubah pikiran," ungkap Rudolf Mayer.
Pernyataan Fejzulai dan pengacaranya membuat dia dijatuhi hukuman dikurangi 22 bulan dan mendapat pembebasan lebih awal dari penjara pada Desember 2019 di bawah undang-undang remaja.
Pengadilan saat itu menilai Fejzulai tidak mampu melakukan serangan, menurut sebuah laporan.
Dan kini tentu semua pernyataan mengenai Fejzulai bisa dianggap salah.
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar