Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dicap Donald Trump Sebagai 'Wanita Gila', Inilah Fakta-fakta Seputar Kamala Harris, Calon Wakil Presiden Joe Biden yang Sangat Vokal Terhadap Rasialisme dan Kekerasan Polisi

None - Jumat, 06 November 2020 | 16:13
Kamala Harris
NY Post

Kamala Harris

Baca Juga: Langsung Sebut Lawannya Tak Bakal Jadi Pemimpin Negara, Joe Biden Tuduh Donald Trump Gagal Tangani Pandemi: Siapa Pun yang Sebabkan Kematian Banyak Orang Tak Bisa Jadi Presiden

Namun semasa jabatannya, dia menuai kritik dari aktivis sayap kiri yang menilai dirinya tidak cukup agresif dalam menindak departemen kepolisian. Harris berdalih, dia mencoba untuk melakukan perubahan dari "dalam" pemerintahan.

"Ketika kami ingin mereformasi sistem, seharusnya tidak hanya dari luar dengan memohon atau mencoba mendobrak pintu,” katanya kepada The Times.Ia pun menyerukan untuk mengakhiri penahanan massal, uang jaminan, dan hukuman mati, lalu membuat sistem peninjau polisi nasional, memberikan pelajar perguruan tinggi kulit hitam bebas utang, serta kebijakan lainnya.Dalam catatan hukum Harris dikenal sebagai jaksa wilayah San Francisco, yang menentang hukuman mati termasuk dalam kasus besar.Menurutnya, dasarnya adalah moral dan sebagai jaksa agung dia mengajukan banding atas keputusan hakim yang menyatakan hukuman mati, karena menurut dia hukuman mati di California tidak konstitusional.

Baca Juga: Pernyataannya Bikin Tanda Tanya Besar, Bukannya Lapor ke Kejaksaann, Jaksa Pinangki Malah Umbar Cerita Keberadaan Djoko Tjandra ke Teman-temannya: Saya Tunjukkan Fotonya5. Pandangan politikMelansir New York Times pada Selasa (11/8/2020), Joe Biden memilih Harris dengan alasan kuat.Sosok Harris sangat vokal terhadap rasialisme dan kekerasan polisi, yang mana dalam beberapa bulan belakangan telah menjadi isu yang sensitif dan memicu konflik berkepanjangan.Namun Harris sempat menyulut kontroversi terkait isu penghapusan asuransi kesehatan swasta, di mana ia mendukung adanya penghapusan.Pendapatnya kontra dengan Biden yang ingin mengembangkan UU Perawatan Terjangkau, sehingga tidak mendukung ide penghapusan asuransi swasta.Rencananya adalah menyediakan Medicare untuk semua orang Amerika, tetapi tetap memiliki peran penting bagi perusahaan asuransi kesehatan swasta dengan mengizinkan orang untuk memilih paket kesehatan swasta dalam bentuk Medicare Advantage.

Baca Juga: Kembali Bikin Pernyataan Kontroversi di Tengah masa Kampanye, Donald Trump Siap Angkat kaki dari Amerika Jika Kalah Pemilu: Saya Tertekan Melawan Kandidat Terburuk Sepanjang Sejarah Politik Kepresidenan AS

6. Kebijakan bisnisProfil Kamala Harris di Wall Street dan Sillicon Valley juga mentereng.Setelah krisis keuangan 2008 dia menarik California keluar dari persoalan besar dengan bank-bank raksasa.Ia memanfaatkan kekuasaannya sebagai jaksa agung untuk mendapatkan lebih banyak uang dari pemberi pinjaman instrumen utang (hipotek) besar.Dia kemudian mengumumkan bahwa pemilik rumah California akan menerima 12 miliar dollar AS (Rp 177,3 triliun) dalam bentuk keringanan hipotek berdasarkan penyelesaian.Namun ia masih mendapatkan kritik dari sayap kiri, yang mengatakan dirinya tidak cukup banyak berbuat untuk menekan pemberi pinjaman nakal, atau untuk mengatur industri teknologi, jika mengingat hubungan dekatnya dengan Silicon Valley.Masalah kebijakan lainnya adalah pada 2016 ia mengeluarkan kebijakan tentang kendaraan otonom, yang digunakan untuk mendesak Uber menghapuskan kendaraan tanpa pengemudi dari jalanan California.

Baca Juga: Bakal Jadi Pukulan Telak untuk Palestina Jika Trump Menang, Sang Perdana Menteri Ungkapkan Negaranya Bisa Makin Terpuruk dan Terisolasi: Tolong Kami Ya Tuhan..Begitu dia berada di Washington DC para aktivis keamanan konsumen mengkritiknya, karena gagal menentang UU yang bertentangan dengan peraturan California yang keras tentang kendaraan otonom.7. Disebut Trump "wanita gila"Julukan yang diucapkan Trump pada Kamis (13/8/2020) itu merujuk pada kebijakan pajak dan pengeluaran dari Partai Demokrat, yang dinilainya akan mendatangkan malapetaka bagi perekonomian "Negeri Paman Sam".Presiden ke-45 AS itu juga memperkirakan, perhatian Demokrat pada lingkungan akan membuat gedung Empire State Building dirobohkan."Dia radikal kiri. Sekarang dia coba berpura-pura bukan, tapi dia orang paling liberal di Senat AS.""Dia melakukan hal-hal buruk dalam kepolisian, dalam hal Amendemen Kedua, dalam hal lain-lain, dan dia adalah pembayar pajak besar sama halnya dengan Joe (Biden)," ucap Trump di Fox Business yang dikutip New York Post Kamis (13/8/2020).Senator California itu "semacam wanita gila," lanjut Trump.

Baca Juga: Ucapannya Soal Covid-19 Dipelintir untuk Kampanye, Pakar Kesehatan AS Minta Iklan Donald Trump Dihapus, Fauci: di Luar Konteks!

8. Kamala Harris Kirim Doa Jelang PemiluPendukung Kamala Harris mengadakan doa di dekat desa leluhurnya di India menjelang pemilihan umum AS pada Selasa (3/11/2020).Doa yang diadakan untuk Harris di desa leluhurnya dari IndiaWilayah India Selatan, tempat kakek dari pihak ibu Harris lahir.Beberapa jam menjelang pemilihan presiden AS, orang-orang yang tinggal di dan sekitar Thulasendrapuram, desa kakek Harris, berkumpul di sebuah kuil untuk memanjatkan doa-doa khusus.Salah satu politisi lokal melakukan "abhishekam", sebuah ritual Hindu, sementara ayat-ayat agama dilapalkan, di hadapan sekitar 20 penduduk desa.Lebih dari 15 mobil dan sepeda motor, milik wartawan yang bekerja untuk media lokal dan internasional mengabadikan momen bersejarah dan penting di Thulasendrapuram untuk mendoakan Harris.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat Makin Panas, Dukun-dukun Turun Tangan Adakan Ritual Demi Terawang Persaingan, Joe Biden Disebut Diserang Sihir-sihir Jahat Selama IniR.R. Kalidas Vandayar, seorang pengusaha dan kepala asosiasi kriket di kota terdekat, berencana menyiapkan makanan kepada lebih dari 150 orang yang tengah berdoa untuk Harris, yang bersama kandidat presiden Partai Demokrat Joe Biden akan mengikuti pemilu AS."Dia dari sini dan kami bangga dengannya," kata kakak Vandayar, R.R. Jayakumar Vandayar, seperti dilansir Reuters.9. Kamala Harris Olok-olok Trump "Kegagalan Bersejarah" saat DebatCalon wakil presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengolok-olok Presiden Donald Trump sebagai kegagalan bersejarah, dalam penanganannya terhadap pandemi Covid-19.Dalam debat cawapres AS yang berlangsung Rabu (7/10/2020) malam waktu setempat itu, Kamala Harris menyebut buruknya penanganan virus corona dari Trump membuatnya tak layak terpilih lagi di periode kedua.Namun berbeda dari debat pertama capres AS yang kacau dan penuh interupsi, debat cawapres ini berlangsung lebh damai dan tertib.

Baca Juga: Donald Trump Ngotot Ikut Debat Capres Kedua pada 15 Oktober Mendatang, Joe Biden: Jika Dia Masih Idap Covid-19, Kita Tidak Boleh Berdebat!

Harris yang merupakan cawapres dari Partai Demokrat menghujani serangan ke penanganan Trump terhadap virus corona di AS, yang telah menewaskan lebih dari 210.000 orang, terbanyak di seluruh dunia."Rakyat Amerika telah melihat kegagalan terbesar dari pemerintahan kepresidenan mana pun dalam sejarah negara kita," kata Senator California itu dikutip dari AFP.Mantan jaksa penuntut tersebut melanjutkan, "Dan sejujurnya, pemerintahan ini telah kehilangan hak mereka untuk dipilih lagi berdasarkan ini," ujar Harris di hadapan peserta yang berjumlah terbatas dan memakai masker di Universitas Utah.Wanita keturunan India-Jamaika itu mengatakan, Trump memperlakukan personel kesehatan garis depan sebagai "pekerja tumbal".Ia merujuk pada pernyataan Trump sendiri kepada jurnalis Bob Woodward, dan menuduh Gedung Putih tidak bergerak cepat meski mengetahui risiko Covid-19."Presiden bilang itu hoaks. Mereka meminimalkan keseriusannya," ujar cawapres Joe Biden tersebut.Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "9 Fakta Kamala Harris Calon Wakil Presiden Joe Biden, Mantan Jaksa hingga Mengolok-olok Donald Trump"(*)

Source :Serambinews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x