Beberapa ribu orang menulis kepada anggota parlemen mereka, sementara anggota Komisi Hak Asasi Manusia PBB memuji film dokumenter tersebut yang mempengaruhi keputusan mereka.
Selanjutnya untuk mengirim pelapor khusus tentang eksekusi di luar hukum ke Timor Leste untuk menyelidiki pembantaian seperti yang terjadi di pemakaman Santa Cruz.
Jose Ramos-Horta, menteri luar negeri Timor-Leste di pengasingan lalu menjadi presiden pertamanya, berkata,"Perjuangan kami untuk pengakuan hak asasi manusia kami lesu sampai Death of a Nation ditampilkan di seluruh dunia."
Film dokumenter ini diedit dan diperbarui pada tahun 1999 dengan judul anak perusahaannya The Timor Conspiracy setelah penggulingan Suharto di Indonesia.
Tahun itu Indonesia menyerahkan kendali atas Timor Timur yang akhirnya mencapai perjuangan kemerdekaannya pada tahun 2002.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul "Menyelinap Secara Rahasia Untuk Bongkar Kondisi Timor Leste saat Invasi Indonesia, Jurnalis Ini Ungkap 'Alasan Gelap' Negara-negara Barat Tunggangi Indonesia Untuk Gempur Timor Leste"
Komentar