Aliyev juga menyatakan 8 November akan diingat rakyat Azerbaijan sebagai hari di mana mereka mengembalikan Shusha.
Gencatan senjata
Dua hari setelah Shusha lepas dari tangan Armenia, PM Nikol Pashinyan mengumumkan, dia menandatangani gencatan senjata dengan Azerbaijan dan Rusia di Nagorno-Karabakh.
"Saya telah menandatangani kesepakatan dengan Presiden Azerbaijan dan Presiden Rusia," terang Pashinyan dalam rilis di Facebook.
"Langkah yang diambil ini tidak hanya menyakitkan bagi saya, namun juga seluruh rakyat," lanjut PM yang juga seorang jurnalis itu.
Dikutip AFP pada Senin (9/11/2020), PM Armenia sejak Mei 2018 itu menerangkan perjanjian bakal diterapkan mulai pukul 01.00 waktu setempat pada Selasa (10/11/2020).
Pernyataan yang dibuat Pashinyan pun resmi mengakhiri perang dua negara di Nagorno-Karabakh, yang pecah sejak 27 September.
"Saya memutuskan ini setelah menganalisis secara mendalam situasi yang dihadapi militer," papar Pashinyan merespons perkembangan terbaru di Karabakh.
Dia merujuk kepada keterangan kelompok separatis etnis Armenia yang mengumumkan mereka kehilangan Shusha, yang adalah kota penting di Karabakh.
Separatis menyatakan bahwa mereka terancam kehilangan Stepanakert yang merupakan ibu kota region di Kaukasus tersebut.
Oleh karena itu, Pashinyan menerangkan bahwa gencatan senjata tersebut meski menyakitkan merupakan solusi terbaik untuk rakyatnya.