Selain itu, Pyongyang telah terlibat dalam penjualan dan transfer teknologi militer dengan Iran, membantu memajukan program rudal balistiknya, menurut laporan INSS.
"Pemalsuan mata uang dan perdagangan narkotika telah membantu rezim menghasilkan dana dan mengimbangi dampak sanksi," sebut INSS.
Laporan INSS menyebutkan, Pyongyang mengedarkan US$ 1,25 juta hingga US$ 250 juta mata uang palsu AS.
"Ada tingkat ketidakpastian yang tinggi mengenai nilai kegiatan ini," imbuh mereka.
INSS menambahkan, Korea Utara beroperasi "lebih sebagai perusahaan semi-kriminal dibanding negara-bangsa yang sah".
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Posisi ofensif, Korea Utara disebut-sebut kerahkan 1,2 juta tentara ke garis depan"
(*)
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar