"Pasukan Barat memiliki pertimbangan yang cukup rumit dan egois ketika mereka melangkah di perairan berlumpur soal Hong Kong."
"Mereka ingin menahan China dengan mengacaukan Hong Kong."
"Tetapi mereka tidak mungkin mengorbankan kepentingan mereka sendiri untuk mencari dominasi atas urusan Hong Kong."
The Global Timesjuga menulis: "Mereka tahu bahwa mereka tidak akan berhasil, juga tidak punya nyali untuk melakukan itu."
"Tidak ada kekuatan eksternal yang dapat menjadi pengungkit untuk membantu oposisi menantang pemerintah pusat secara konstitusional."
Trump tidak dijadwalkan untuk meninggalkan Gedung Putih selama dua bulan setelah kekalahannya dalam pemilihan umum AS dari Biden.
Namun selama waktu itu, Presiden AS saat ini masih dapat memperluas tindakan Amerika terhadap Hong Kong.
Setelah pemilihan AS, pemerintahan Trump memberlakukan sanksi baru pada mereka yang berasal dari China dan Hong Kong yang diyakini terlibat dalam mengikis otonomi terbatas wilayah itu.
Laporan berikutnya dari Departemen Luar Negeri tentang otonomi Hobng Kong akan diterbitkan dalam beberapa minggu mendatang.
Hal ini dapat memicu sejumlah sanksi lain terhadap individu dan perusahaan terkait dengan semakin terkikisnya hak asasi manusia di Hong Kong.