GridHot.ID - Belakangan ini perhatian tengah teralihkan dengan pencopotan 2 Kapolda.
Diketahui sebelumnya, Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat resmi dicopot dari jabatannya oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.
Pencopotan tersebut diumumkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri pada Senin (16/11/2020).
Tak hanya Kapolda, sejumlah menteri dalam kabinet juga terancam dicopot karena tak bekerja optimal menangangi pandemi Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Presiden Joko Widodo.
Kemarin, Senin (16/11/2020), dua Kapolda dicopot Kapolri.
Dua Kapolda tersebut adalah Kapolda DKI Jakarta Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi.
Dua Kapolres juga terkena imbas karena dinilai lalai menegakkan protokol kesehatan di wilayahnya.
Presiden Jokowi menyatakan kemungkinan untuk merombak (reshuffle) kabinet tetap terbuka.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam wawancara eksklusif Rosi di Kompas TV, Senin (16/11/2020).
Mulanya Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi menanyakan alasan Jokowi tak merombak kabinet meskipun merasa kesal, karena para menterinya dinilai tak bekerja optimal menangani pandemi Covid-19.
Jokowi menjawab performa para menterinya dalam melakukan kerja tim saat ini cukup bagus sehingga ia belum merasa perlu melakukan reshuffle di tahun pertama seperti di periode 2014-2019.
Rosi kemudian menanyakan apakah jawabam Jokowi itu menandakan tak akan ada reshuffle kabinet, Jokowi menjawab diplomatis.
"Ya bisa aja. Bisa aja minggu depan, bisa aja bulan depan, bisa aja tahun depan," ujar Jokowi lantas tertawa.
Baca Juga: Kabar Reshuffle Membara, Jubir Jokowi Langsung Bantah Habis-habisan: Tidak Ada!
Kendati demikian, Jokowi menyatakan tak segan mengganti menterinya yang kinerjanya di bawah standar.
Ia pun tak ragu untuk menyampaikan hal tersebut kepada para ketua umum partai koalisi jika harus mengeluarkan kadernya dari kabinet.
"Saya kira kalau memang tidak baik akan saya bilang saya ganti. Saya biasa bicara seperti itu," ucap Jokowi.
Adapun isu reshuffle terlontar saat Jokowi meradang kepada para menteri jajarannya karena tak puas dengan kinerja mereka.
Kemarahan Presiden Jokowi diketahui melalui sebuah video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020), 10 hari setelah rapat digelar.
Dalam video tersebut, Presiden Jokowi tampak menegur para pembantunya.
Ia mengancam akan mengganti menteri yang kinerjanya selama masa pandemi ini buruk.
Presiden Jokowi menilai, para menterinya itu tidak memiliki sense of crisis di tengah situasi pandemi Covid-19.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ucap Presiden Jokowi.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judulBukan Hanya Kapolda, Menteri Pun Terancam Di-Reshuffle Jika Tak Optimal Tangani Pandemi Covid-19(*)