GridHot.ID - Amerika Serikat (AS) tiba-tiba mengajukan proposal untuk mendirikan pangkalan militer di Singapura, negara tetangga Indonesia.
Hal tersebut tentu membuat banyak analisis maritim Asia geger.
Mereka yang tidak habis pikir dengan gagasan Amerika tersebut.
Para ahli tersebut menyebutnya sebagai 'balon percobaan' yang dilakukan oleh administrasi Trump, satu hal yang justru dianggap mereka gagal total ke depannya.
Hal ini karena proposal itu tidak akan mendapat dukungan dari negara-negara Asia, atau ditindaklanjuti oleh Joe Biden di pemerintahannya selanjutnya.
Lantas apa penyebab negara Asia tidak suka dengan pendekatan AS ini, jika negara Asia juga memerlukan AS untuk menangkal kekuatan China yang terus tumbuh di Asia-Pasifik?
Tentunya secara logis menempatkan musuh China di tempat strategis menjadi salah satu cara yang bisa menangkal kekuatan China menguasai perairan strategis Laut China Selatan.
Namun rupanya, bagi para pakar, keberadaan pangkalan militer AS permanen di wilayah itu justru membuat suasana semakin kacau.
Keberadaan pangkalan militer misal di Singapura atau di Natuna justru akan sebabkan Beijing lebih marah.
Dampak ini dapat sebabkan masalah yang jauh dari yang bisa dihadapi oleh pemerintah negara-negara tersebut.