Akibatnya, Pashinyan yang mendapatkan banyak tekanan.
Ia ditekan dari oposisi maupun massa untuk mengundurkan diri.
Pashinyan sendiri mengaku ia bertanggung jawab atas kekalahan Armenia.
Dia kemudian mengumumkan adanya paket kebijakan selama enam bulan untuk memastikan stabilitas demokrasi, meski pemerintahannya tengah digoyang.
Kekalahan itu terjadi setelah Armenia menerima gencatan senjata yang ditawarkan Rusia, mengakhiri perang melawan Azerbaijan selama enam pekan terakhir.
Berdasarkan kesepakatan itu, separatis yang didukung Yerevan harus mundur dari wilayah yang bisa direbut pasukan Azerbaijan, termasuk kota penting Shusha.
Pada awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Zohrab Mnatsakanyan mengundurkan diri, dengan Presiden Armen Sarkissian menyerukan pemilu dini.
Dalam tulisannya di Facebook pada Rabu (18/11/2020), Nikol Pashinyan menyatakan dirinya bertanggung jawab atas kekalahan di Karabakh.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar