Malam jelang masuk Malioboro uang tinggal Rp 10 rb terus untuk beli bensin
Jadi pas ketemu saya, sama sekali tidak memegang uang, bensin menipis, lalu mereka belum makan, pokoknya komplit. Saya tanya: "Kalau kehabisan bensin, terus bagaimana pulangnya ke Kebumen?" Malah cuma bengong, seperti anak bingung
Terus mukanya memelas, semalaman sampai pagi sama sekali enggak makan Saya tanya kemarin berangkat lewat mana? Katanya lewat Bantul. Saya percaya saja setelah lihat STNK, plat nomor, dan logat bahasanya, perkara penampilan anaknya ya seperti itu sesuai foto.
Niat menolong, soal dibohongi buka urusanku. Akhirnya saya mengalah lewat Jalan Bantul sampai Cepit mereka masih belum ingat, terus saya isikan bensin 2 liter.
Saya ajak ke selatan terus dan mereka ingat ketika sampai Klodran ada masjid Agung, karena uang terakhir Rp 10 ribu sudah untuk membeli bensin pas mau sampai Malioboro, jadi pasti pada lapar, saya ajak makan di angkringan, mereka nggak mau (padahal saya sendiri cuma sering ke angkringan).
Saya minta nomor WA-nya, untuk saya hubungi bila sudah sampai Kebumen akhirnya sedikit saya beri uang saku untuk mengisi bensin dan saya minta mereka memberi kabar bila sudah sampai dan yang saya ingat betul ketika pamit, mereka doakan saya:
"mudah-mudahan rejeki bapak lancar" Sekitar jam 09.00 WIB pagi tadi ngabari kirim foto sudah sampai Kebumen. Alhamdulillah. Sudah sana pergi mandi terus makan sekenyangnya nak..
Jogja memang jos dan membuat semua ingin berkunjung Walaupun sebagian, aduh, cuma modal nekad seperti dua remaja Kebumen ini.
Baca Juga: Siap Bantu Sekutunya, Iran Bersumpah Bakal Hancurkan Semua Serangan Israel ke Suriah, Peperangan Tak Bisa Lagi DihindariDitilang polisi
Dalam unggahan lainnya Saiful menceritakan, ternyata dua remaja ini sebelumnya hanya berpamitan ke kedua orang tuanya untuk pergi ke rumah tetangga. Namun ternyata pada malam hari itu nekat ingin pergi ke Malioboro di tengah kota Yogyakarta.