Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tahu Musuhnya Sedang Berantem, Amerika Serikat Langsung Pepet dan Panas-panasi Australia untuk Sindir Habis China, Omongan Menohok Ini Keluar dari Mulut Deplu AS

None - Kamis, 03 Desember 2020 | 06:43
Ilustrasi
Daily Mail

Ilustrasi

Gridhot.ID - Amerika Serikat langsung ikut campur melihat China kini sedang melakukan serangan ke Australia.

Dalam 'pertempuran' ini, Amerika Serikat berusaha membela Australia.

Amerika Serikat (AS) menyebut penggunaan gambar yang dimanipulasi secara digital dari seorang tentara Australia oleh China sebagai "titik paling menyedihkan yang baru", menyusul perselisihan antara Canberra dan Beijing atas tweet tersebut.

Baca Juga: Dipisah Jadi Dua Kategori Bantuan Pemerintah dan Mandiri, Vaksin Corona Disebut Erick Thohir Bakal Dipasangi Barcode, Mantan Bos Intermilan: Data Detail Siapa yang Akan Disuntik!

Beijing telah menolak seruan Perdana Menteri Australia Scott Morrison untuk meminta maaf, setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mem-posting gambar seorang tentara Australia memegang pisau berlumuran darah di tenggorokan seorang anak Afghanistan di Twitter pada Senin (30/11) lalu.

Kedutaan Besar China mengatakan "kemarahan dan raungan" dari politisi dan media Australia atas gambar itu adalah reaksi yang berlebihan.

Tetapi, negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS), Selandia Baru, dan Prancis, telah menyatakan keprihatinannya atas penggunaan gambar yang dimanipulasi oleh pejabat Kementerian Luar Negeri China di akun Twitter resmi.

Baca Juga: Diduga Terima Sogokan Total Rp 4,8 Miliar, Edhy Prabowo Malah Ikut Seret PT Aero Citra Kargo Gara-gara Aksinya, Satu Perusahaan Bisa Jadi Tersangka

"Serangan terbaru Partai Komunis China di Australia adalah contoh lain dari penggunaan disinformasi dan diplomasi koersif yang tidak terkendali. Kemunafikannya jelas bagi semua," kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan Rabu (2/12) seperti dikutip Reuters.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, sementara China mengubah gambar di Twitter, warganya dilarang membaca posting di media sosial asal negeri uak Sam tersebut.

Menurut Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Cale Brown, gambar rekayasa tentara Asutralia itu adalah "hal baru, bahkan untuk Partai Komunis China".

Baca Juga: Bak Ketiban Rezeki Nomplok, Seorang Nelayan Mendadak Jadi Jutawan Usai Temukan Muntahan Ikan Paus Sperma di Dekat Rumahnya, Ternyata Harganya Tembus Rp 445 juta per Kilo!

"Saat Partai Komunis China menyebarkan disinformasi, ia menutupi pelanggaran HAM yang menghebohkan, termasuk penahanan lebih dari satu juta warga Muslim di Xinjiang," tulis Brown dalam tweet seperti dilansir Reuters.

Twit Zhao, yang disematkan di bagian atas akun Twitter-nya, telah "disukai" oleh 55.000 pengikut, setelah Twitter menandainya sebagai konten sensitif tetapi menolak permintaan Pemerintah Australia untuk menghapus gambar tersebut.

Twitter diblokir di China, tetapi digunakan oleh diplomat China yang mengadopsi taktik agresif "diplomasi Prajurit Serigala" tahun ini.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Bela Australia, AS sebut gambar rekayasa China sebagai titik paling menyedihkan.

(*)

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x