Selain itu, menurut Argo, para anggota baru Satgas Tinombala juga belum terbiasa dengan medannya.
Sehingga perlu waktu untuk penyesuaian.
"Dengan anggota kita yang baru datang, tentunya ada perbedaan."
"Sehingga anggota pun juga harus menyesuaikan di sana," kata Argo.
3. Komunikasi sulit
Selain itu, kontur hutan dan pegunungan Sigi yang berbukit dan terjal juga membuat tim kesulitan berkomunikasi.
Apalagi, tim juga kerap menemukan jalan setapak.
"Komunikasi juga kesulitan dan medan terjal, ya kita tidak terbiasa, jalan pun jalan setapak."
"Ya tentunya kita tidak boleh menyerah, tetapi kita tetap setiap hari kita analisa," jelasnya.
Meski tak mematok target pemburuan kelompok Ali Kalora Cs tersebut, Polri berkomitmen untuk menangkap pelaku sesegera mungkin.
"Kita berharap masyarakat mendoakan biar cepat kita ungkap, kita tangkap semua di sana," ucapnya.
Selain kondisi geografis yang mendukung, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora ternyata memiliki keahlian yang tak bisa dianggap remeh.
Kelompok teroris Ali Kalora juga memiliki sumber persenjataan yang memadahi dari kelompok teroris di Filipina Selatan.
Hal ini diungkapkan oleh Analis Utama Intelijen Densus 88 Antiteror Polri, Brigjen Pol Ibnu Suhendra, Kamis (3/12/2020).
"Mereka juga ada yang memiliki keahlian merakit bom ada yang pernah mengikuti pelatihan penggunaan senjata di camp.
Dan kelompok ini masih memiliki sejumlah senjata api, seperti senjata M16 dan senjata pendek rakitan (pistol), dan beberapa bom rakitan dan amunisi," papar Ibnu, dilansir dari Antara.
Ibnu mengaku pihaknya menemukan senjata-senjata dari Filipina Selatan dari kelompok-kelompok yang mendukung Ali Kalora Cs.
Sumber persenjataan kelompok teroris Ali Kalora mayoritas berasal dari jaringan teroris di Filipina Selatan.
"Kita temukan senjata-senjata ini dari Filipina Selatan dari kelompok-kelompok yang mendukung kegiatan mereka, dan mereka terus melakukan upaya koordinasi dengan kelompok jaringan teroris di Filipina Selatan.
Ini yang harus kita cegah jangan sampai barang-barang senjata masuk ke wilayah kita," kata lulusan Akpol 1993 ini.
Ia menegaskan saat ini TNI-Polri berupaya mengejar dan menangkap terduga teroris kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora yang diyakini keberadaannya masih di Sulawesi Tengah.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Biodata Yono Sayur Rekan Ali Kalora yang Ditembak Satgas Tinombala, Coba Bunuh Perwira Tinggi Polri
(*)
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar