Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Menyelinap ke Timor Leste, Militer Khusus Selandia Baru Jalankan Misi Berbahaya, Berhasil Berkat Bantuan Tentara Indonesia

None - Rabu, 16 Desember 2020 | 19:25
Gambar Ilustrasi
The Conversation

Gambar Ilustrasi

Pembalasan berlanjut pada 6 September ketika tiga staf UNHCR di Atambua dibunuh oleh kelompok milisi Laksaur. Sejumlah lainnya terluka.

Penyelidikan PBB kemudian mengungkapkan bahwa gerombolan milisi masuk ke dalam kompleks PBB dan "menembak mati tiga pekerja PBB, memasukkan mayat-mayat itu ke dalam mobil dan kemudian mobil itu dibakar".

Kondisi memburuk dengan cepat.

Penyelamatan

Blanchard dan staf batalionnya berencana untuk memulai penyelamatan pada pagi hari tanggal 6 September.

"Situasi di Atambua tampak tenang tapi tegang dan staf PBB sangat takut akan serangan segera terhadap mereka," kata Blanchard.

Tim pelacak SAS menerima pengarahan singkat dari Guiney, saat mereka berkendara menuju helikopter.

Pergi ke tempat yang tidak diketahui, Guiney memerintahkan mereka pergi berperang dengan semua perlengkapan, termasuk peluncur roket.

Baca Juga: Ketemu Paskhas TNI AU di Timor Leste, Ratusan Prajurit Pasukan Khusus Australia Langsung Mati Kutu Padahal Sudah Diperintahkan untuk Siap Perang dan Adu Senjata, Kemampuan Ini yang Buat Mereka Takut dengan Indonesia

Pada pukul 17.22 penyelamatan dimulai, dengan lepas landasnya tiga Iroquois dari Suai, di bawah komando Pemimpin Skuadron Mark Cook.

Mereka membawa tim pelacak beranggotakan 10 orang.

Saat mereka mendekati Atambua, kekhawatiran melayang di benak mereka yang akan mengambil bagian dalam penyelamatan.

Source :Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x