Dalam kesempitan itu, Sulkifli akhirnya memilih menaiki perahu ketinting dan membelah lautan untuk menuju lokasi tes.
Ia berangkat pada pagi buta.
Ketika tes, ia harus mengayuh sejauh 17 kilometer demi menuju markas Komando Lantamal VI Makassar.
Sulkifli juga menggunakan GPS untuk menunjukkan arah.
"Naik perahu start setengah 5 subuh tiba pas jam 6. Kira-kira satu jam setengah. Pakai GPS saja ke sana," kata dia.
Berhasil menjadi TNI AL pertama di kampungnya
Setelah proses panjang seleksi, Sulkifli menuai hal manis dari kegigihannya selama ini.
Dari ribuan peserta yang mengikuti seleksi, pemuda itu dinyatakan lulus.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar