GridHot.ID - Sebuah kisah mengharukan datang dari seorang anak nelayan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Bagaimana tidak?
Demi meraih cita-citanya, anak nelayan tersebut rela berangkatpagi-pagi butadengan mengayuh perahu.
Perjuangan tak pernah mengkhianati hasil. Kalimat itu tepat disematkan pada kisah hidup Sulkifli (18).
Anak nelayan dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tersebut kini berhasil menggapai impiannya menjadi seorang prajurit TNI Angkatan Laut.
Untuk mencapai mimpinya, jalan terjal harus dilalui Sulkifli. Namun, pemuda itu tak pernah menyerah.
Bercita-cita menjadi TNI AL
Menjadi prajurit negara adalah cita-cita Sulkifli sejak kecil. Impian itu semakin membara ketika ia duduk di bangku SMA.
Lebih-lebih, di tempat tinggalnya, di pulau kecil Kabupaten Maros, belum ada satu orang pun yang menjadi TNI AL.
"Saya bercita-cita untuk menjadi prajurit TNI AL karena ingin mengabdi kepada negara melalui laut," kata pemuda 18 tahun itu.
"Dan juga untuk membanggakan kedua orangtua di kampung, yang kebetulan di kampung saya ini belum ada yang menjadi seorang prajurit TNI AL," lanjut Sulkifli dengan mata berbinar.
Seberangi lautan 17 km ketika tes
Saat seleksi penerimaan TNI AL dibuka, Sulkifli langsung mengikutinya.
Meski dilangsungkan di Kota Makassar yang cukup jauh dari rumahnya, Sulkifli tak menyerah.
Tetapi ia tak sampai hati merepotkan orangtua yang berprofesi sebagai nelayan.
Jika harus menempuh perjalanan darat, orangtua Sulkifli tentu saja harus mengeluarkan banyak biaya.
Dalam kesempitan itu, Sulkifli akhirnya memilih menaiki perahu ketinting dan membelah lautan untuk menuju lokasi tes.
Ia berangkat pada pagi buta.
Ketika tes, ia harus mengayuh sejauh 17 kilometer demi menuju markas Komando Lantamal VI Makassar.
Sulkifli juga menggunakan GPS untuk menunjukkan arah.
"Naik perahu start setengah 5 subuh tiba pas jam 6. Kira-kira satu jam setengah. Pakai GPS saja ke sana," kata dia.
Berhasil menjadi TNI AL pertama di kampungnya
Setelah proses panjang seleksi, Sulkifli menuai hal manis dari kegigihannya selama ini.
Dari ribuan peserta yang mengikuti seleksi, pemuda itu dinyatakan lulus.
"Alhamdulillah siap (lulus)," kata Sulkifli. Ia berhasil menjadi prajurit TNI AL pertama di kampungnya.
Pencapaian membanggakan
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Lantamal VI Makassar Kapten Suparman Sulo membenarkan bahwa Sulkifli telah lolos dari seleksi.
"Resmi diterima, selanjutnya akan masuk pendidikan di Kodiklat Surabaya," kata Suparman.
Menurutnya pencapaian dan perjuangan Sulkifli adalah hal yang membanggakan.
Pemuda yang akan ditugaskan sebagai Pasukan Kapal Perang Korps Marinir itu diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya.
"Jadi dia pengawak kapal perang atau Pasukan Korps Marinir. Dia harus bersedia ditempatkan di mana saja dalam NKRI," tutur dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulKisah Haru Sulkifli, Berhasil Menjadi TNI AL Pertama di Kampungnya, Berjuang Kayuh Perahu 17 Km Saat Tes(*)