Enam produsen senjata AS teratas memiliki total kontrak 60 juta dollar AS untuk Indonesia pada tahun fiskal 1999.
Tetapi berakhir pada Oktober, hanya beberapa minggu setelah Presiden Clinton memberlakukan larangan transfer militer.
Meskipun tidak semua kontrak senjata diisi, angka tersebut memberikan gambaran yang baik tentang saham yang dimiliki perusahaan senjata Amerika dalam hubungan "normal" dengan Indonesia.
Lockheed Martin menduduki puncak daftar dengan 52 juta dollar AS dalam kontrak, dengan Boeing memenangkan 1,4 juta dollar AS yang lebih sederhana.
Pada 1999 saja, Amerika Serikat mengirimkan lebih dari 8,9 juta dollar AS senjata, termasuk pesawat terbang dan rudal, sebelum pelarangan diberlakukan.
Source | : | intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar