Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Didiskriminasi Warga Lokal, Kehidupan Orang China di Timor Leste Memprihatinkan, Dilempar Batu hingga Diserang Menggunakan Panah

None - Kamis, 24 Desember 2020 | 11:42
Ilustrasi warga Timor Leste
The Guardian

Ilustrasi warga Timor Leste

Selama berabad-abad Timor Leste sebagai koloni Portugis, anak-anak Tionghoa-Timor dari pemilik bisnis imigran Tionghoa menjadi mayoritas populasi sekolah.

Karena keluarga Timor Leste tidak mampu membayar biaya yang dibebankan oleh pemerintah kolonial.

"Mereka berpikir, oh orang Tionghoa, kami hanya berbisnis, kami hanya pandai berbisnis, mereka punya uang, mereka bisa menyekolahkan anak mereka," kata Teresa Ku, 29 tahun kelahiran Tionghoa-Timor.

Baca Juga: Menyelinap ke Timor Leste, Militer Khusus Selandia Baru Jalankan Misi Berbahaya, Berhasil Berkat Bantuan Tentara Indonesia

"Itu sebabnya ketika Anda bersekolah dulu, 95% kelasnya adalah orang Tionghoa-Timor, tetapi jika Anda pergi sekarang, Anda dapat menghitung satu atau mungkin dua siswa di kelas," katanya.

Tetapi keluarga Tionghoa-Timor dapat menelusuri garis keturunan mereka empat atau lima generasi atau lebih.

Banyak yang masih mengalami diskriminasi dari orang Timor lainnya.

Teresa ingat seorang tetangga yang terpaksa merelokasi kios ikan barbekyu miliknya dari sudut pasar pinggir pantai yang populer.

Baca Juga: Mencurigakan, Sebuah Pesawat Komersial Nekat Tempuh Jarak 15 Ribu Kilometer untuk Sampai ke Timor Leste, Ini Fakta di Baliknya

Setelah sesama penjual menyerangnya dengan panah dan seorang lagi yang pindah secara permanen ke Australia setelah tangannya dipotong.

Tahun 2018, saudara laki-laki Teresa diserang oleh sekelompok pria di jalan.

"Anda lahir di sini, Anda tumbuh di sini, Anda berbicara bahasa yang sama, tetapi tetap saja kulit Anda tidak menunjukkan bahwa Anda cukup murni seperti mereka," kata Teresa.

Source :Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x