Pasukan Harimau Indonesia Indonesia memiliki taktik dan strategi tempur khusus.
Sebagaimana dituliskan dalam buku Maulwi Saelan: Penjaga Terakhir Seokarno.
Disebutkan bahwa Pasukan Harimau Indonesia Indonesia menyerang dan merampas persenjataan pasukan Belanda dengan target individu atau kelompok kecil serdadu NICA, KNIL, polisi, kaki tangan Belanda, serta gudang amunisi.
Jika digambarkan di zaman sekarang, Pasukan Harimau Indonesia Indonesia bisa disamakan seperti pasukan khusus yang bertempur secara senyap.
Mereka mahir melaksanakan sabotase sasaran vital musuh, menimbulkan ketakutan dan kepanikan terhadap kehidupan sehar-hari pasukan Belanda, menghadang distribusi logistik, dan lainnya.
Oleh sebab itu, pasukan yang dibentuk di Makassar ini sangat populer di era Perang Kemerdekaan.
Robert Wolter Mongisidi yang merupakan personel Pasukan Harimau Indonesia Indonesia yang paling ditakuti Belanda memang berhasil ditangkap dan kemudian dihukum mati pada 5 September 1949.
Ketika akan dieksekusi Mongisidi menolak memakai penutup mata dan tetap meneriakkan pekik "Merdeka!" sebelum peluru regu tembak menerjangnya.
Source | : | Tribunjatim.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar