Rusia telah mengembangkan sistem rudal S-500 Prometey untuk mencegat persenjataan hipersonik, dan juga memiliki "rudal pencegat tak dikenal yang dimodifikasi" menurut para analis.
S-500 diharapkan akan dikerahkan oleh angkatan bersenjata Rusia pada tahun 2021, menurut Kementerian Pertahanan AS.
Sergei Surovikin, komandan Pasukan Dirgantara Rusia, mengatakan akan mampu menghancurkan senjata hipersonik di ruang dekat Bumi.
Itu terjadi setelah China dan Rusia berupaya memperkuat hubungan strategis untuk menunjukkan kekuatan kepada Joe Biden, Presiden terpilih AS.
Anggota Dewan Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada outlet media pemerintah The Global Times hubungan Beijing dengan Moskow harus lebih stabil karena dunia menjadi "lebih bergolak".
Dia juga menyerang AS karena "penindasan" terhadap China dan Rusia, setelah panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
"AS masih memegang tongkat sanksi sepihak dan bertentangan dengan tren zaman, dan hanya akan meninggalkan catatan yang lebih memalukan di dunia," ungkap Wang.
Pada 22 Desember, China dan Rusia mengadakan patroli udara bersama di Laut Jepang dan Laut China Timur.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar