Di bawah ketentuan undang-undang baru, para ahli mata-mata harus mengungkapkan semua yang mereka ketahui tentang 'fenomena udara tak dikenal' kepada intelijen kongres dan komite angkatan bersenjata.
Laporan tersebut harus membahas 'objek udara yang diamati yang belum diidentifikasi'.
Ini harus mencakup analisis rinci dari 'data fenomena tak teridentifikasi' yang dikumpulkan oleh semua bidang intelijen termasuk FBI.
Baca Juga: Bakal Disuntikkan ke Masyarakat, Ini Efek Samping dari Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Saja?
Laporan tersebut juga harus menampilkan penilaian apakah 'aktivitas fenomena udara tak teridentifikasi ini dapat dikaitkan dengan satu atau lebih musuh asing'.
Pada bulan April, Pentagon mengeluarkan rekaman pertemuan dekat pilot pesawat tempur Angkatan Laut AS dengan UFO pada tahun 2004, 2014 dan 2015.
Komandan David Fravor, seorang pilot yang telah mengalami fenomena tersebut, berkata: "Saat saya mendekatinya, ia dengan cepat melaju ke selatan dan menghilang dalam waktu kurang dari dua detik."
Satgas fenomena udara tak dikenal Angkatan Laut AS telah membuat katalog insiden UFO yang mencari hubungan potensial dengan pemerintah asing yang bermusuhan.
Wakil ketua komite intelijen Mark Warren, 65, mengatakan: "Salah satu hal penting yang saya miliki adalah bahwa militer dan lainnya menanggapi masalah ini dengan serius yang pada generasi sebelumnya mungkin tidak demikian."(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Bukan Perang dengan China Apalagi Iran, Donald Trump Justru Berencana Bongkar Rahasia Soal Keberadaan Alien pada Detik-detik Terakhir Pemerintahannya"