Belum lagi dalam hal penegakan hukum, Yusuf menilai Agus yang lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 itu sangat tegas dan tidak pandang bulu dalam menindak pelanggar hukum dan orang yang mencoba merusak kerukunan umat beragama di Sumut.
"Tentunya sosok pemimpin seperti ini yang layak dan dibutuhkan memimpin Kepolisian Republik Indonesia ke depan," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menekankan sosok yang mudah akrab dan masuk ke dalam semua elemen masyarakat seperti Agus sangat dibutuhkan sebagai calon Kapolri.
"Semasa kepemimpinan beliau di Polda Sumut, beliau dikenal hampir semua elemen masyarakat, baik kalangan ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, mahasiswa, nelayan, buruh, petani bahkan sampai tukang sapu jalan dan tukang gali kubur saja ia perhatikan".
"Dengan kondisi seperti ini masyarakat Sumatera Utara sudah merasakan fungsi dan peran kepolisian di Sumatera Utara dan tentunya dengan segala pengalaman dan kemampuan beliau akan mampu terwujud secara menyeluruh di negara ini jika nantinya beliau menjadi pimpinan tertinggi Polri," tandasnya.
Komisi III Perkirakan Surat Presiden Terkait Calon Kapolri Diterima DPR Pertengahan Januari 2021
Komisi III DPR mengungkapkan hingga saat ini belum menerima Surat Presiden (Surpres) terkait nama calon Kapolri dilakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memperkirakan, surat presiden tersebut diterima DPR pada pertengahan Januari 2021.
Mengingat Kapolri saat ini Jenderal Idham Azis akan pensiun pada Januari 2021.
"Kita perkirakan surat Bapak Presiden itu mungkin pertengahan Januari, karena kita masih reses ini, nanti tanggal 10 berakhir reses tanggal 11 masuk," kata Pangeran kepada wartawan di DPP PAN, Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Wakil Ketua Umum PAN itu memastikan, setelah surpres diterima, Komisi III DPR segera melakukan fit and proper test.