Kapal induk tersebut diharapkan untuk bergabung dengan pasukan Angkatan Laut AS dan Jepang di dekat Kepulauan Ryukyu Jepang secepatnya pada 2021 menurut Kyodo News.
Dalam konferensi pers bulanan di Beijing pada Kamis (31/12/2020), Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Tan Kefei ditanyai tentang rencana pengerahan HMS Queen Elizabeth tersebut di Laut China Selatan.
"Pihak China percaya bahwa Laut China Selatan tidak boleh menjadi lautan persaingan kekuatan besar yang didominasi oleh senjata dan kapal perang,” kata Tan.
Dia menambahkan bahwa alasan sebenarnya adanya militerisasi di Laut China Selatan berasal dari negara-negara di luar kawasan tersebut.
Pasalnya, China berpendapat bahwa kekuatan asing mengirimkan kapal-kapalnya ke Laut China Selatan, ribuan kilometer jauhnya dari rumahnya.
"Militer China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunannya serta perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," tutur Tan. Sejumlah negara termasuk China, Taiwan, Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judulAncaman Beijing atas rencana Inggris mengerahkan kapal induk ke Laut China Selatan(*)