"Terlepas dari status hukum kapal Korea, selama tidak ada demonstrasi 'tindakan kontaminasi yang disengaja dan serius' yang akan mendiskualifikasi jalur tidak bersalah kapal, kami menemukan bahwa tidak ada pelanggaran hukum internasional yang terjadi," ujar Kementerian Luar Negeri Korea Selatan kata dalam sebuah dokumen yang diserahkan kepada anggota parlemen menjelang pertemuan.
Choi diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Iran awal pekan depan dalam perjalanan yang telah diatur sebelum insiden tersebut.
Kunjungannya sekarang diharapkan fokus pada diskusi tentang penyitaan tersebut.
Pada pertemuan hari Rabu, Choi menekankan bahwa pembicaraan tentang aset Iran yang dibekukan akan dilanjutkan secara terpisah dari negosiasi tentang penyitaan, karena mengamankan pembebasan awak dan menyelesaikan masalah harus menjadi prioritas utama pemerintah, menurut anggota parlemen.
Saat ini, aset Iran yang diperkirakan mencapai US$ 7 miliar berada di beberapa bank Korea Selatan dan telah dibekukan sejalan dengan sanksi yang diterapkan AS kepada Teheran.
Pejabat Seoul mengonfirmasi bahwa kedua negara dan AS telah melakukan pembicaraan tentang penggunaan pembekuan aset yang sebenarnya akan digunakan untuk membeli vaksin Covid-19 dan barang lainnya untuk Iran.
Spekulasi telah muncul bahwa penyitaan itu mungkin dimaksudkan untuk menekan Seoul agar membuka pembekuan aset di Seoul yang berada di bawah sanksi AS.
Kementerian Luar Negeri menambahkan, "Kami tidak membuat prediksi berdasarkan spekulasi, tetapi kami memfokuskan upaya pada situasi saat ini sambil tetap membuka semua kemungkinan."
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar