Gridhot.ID - Kasus kerusuhan yang terjadi di Capitol, Washington DC berbuntut panjang.
Tak hanya untuk demonstran dan pihak-pihak di dalamnya, Donald Trump kini juga kena getahnya.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Twitter langsung mengunci akun Donald Trump selama 12 jam pada hari Rabu (6/1/2021) lalu.
Pada saat itu Twitter mengatakan kalau Donald Trump telah melanggar kebijakan yang ada.
Bahkan Twitter menyatakan kalau Trump melakukan pelanggaran berat dan berulang.
Setelah masa penguncian selesai, Twitter akhirnya menunjukkan alasannya mengunci akun Donald Trump.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Twitter akhirnya mencabut penangguhan akun Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump setelah 12 jam.
Ternyata Donald Trump ketahuan membuat tweet yang berisi dukungan aksi kekerasan yang berlangsung di depan gedung senat (Capitol) di Washington DC.
Kini Twitter juga memberikan ancaman serius ke Donald Trump.
Twitter mengancam akan menangguhkan akun @realDonaldTrump selamanya jika Trump tetap melakukan hal tersebut.
Setelah penguncian berakhir, Trump tiba-tiba muncul kembali dengan kepribadian yang berbeda 180 derajat.
Trump tiba-tiba mengunggah video yang bersifat lebih menenangkan.
"Seperti semua orang Amerika saya murka dengan kekerasan, pelanggaran hukum, dan kekacauan," kata Trump dalam pidatonya.
Trump pun menjanjikan transisi kekuasaan yang lebih damai, setelah Kongres mengesahkan hasil pemilu AS yang memenangkan Joe Biden.
Biden dan wakilnya, Kamala Harris rencananya akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden baru AS pada 20 Januari mendatang.
"Fokus saya saat ini untuk memastikan pemindahan kekuasaan yang mulus, teratur, dan damai," lanjut Trump, dikutip Gridhot dari Kompas dan The Verge, Jumat (8/1/2021).
Nantinya setelah perpindahan kekuasaan, Donald Trump tak hanya kehilangan jabatan dan kekuasaannya.
Akun Trump bakal kehilangan segala hak istimewanya yakni penghapusan twit meskipun isinya melanggar aturan.
Bahkan Facebook juga memberikan tekanan besar karena Donald Trump akan diawasi oleh mitra cek fakta Facebook.
Seperti Twitter, Facebook juga mengunci akun Facebook dan Instagram Trump saat kejadian kerusuhan di Capitol.
"Jadi kami memperpanjang pemblokiran di akun Facebook dan Instagramnya (Trump) tanpa batas waktu dan setidaknya selama dua minggu ke depan," tulis Mark Zuckerberg dalam unggahannya.
Zuck menilai bahwa Trump sudah terlampau berbahaya dalam menggunakan media sosial.
Dengan pemblokiran ini, admin akun Trump tidak bisa lagi mengunggah kiriman terbaru.
(*)