Gridhot.ID - Kerusuhan yang terjadi di Capitol, Washington DC berbuntut panjang hingga merembet ke mana-mana.
Dikutip Gridhot dari The Verge, akun Twitter Donald Trump sampai dimatikan berkaitan dengan demonstrasi atau kerusuhan yang terjadi di Capitol.
Bahkan dikabarkan akun Twitter Donald Trump sudah mulai diblokir secara permanen setelah beberapa waktu sempat aktif kembali.
Dikutip Gridhot dari The Washington Post, hal ini ternyata terjadi tak hanya gara-gara Trump melanggar kebijakan.
Diketahui ratusan karyawan Twitter membuat petisi internal di kantornya agar memblokir permanen akun Donald Trump.
"Kami belajar dari kesalahan kami di masa lalu untuk bisa menghindari kerugian besar yang terjadi di masa depan," kata mereka melalui pernyataan tertulisnya.
Total sudah ada 300 karyawan yang menandatangani petisi tersebut hanya dalam dua hari.
Tak hanya Twitter, bahkan Facebook, Youtube dan beberapa sosial media lainnya juga memberikan tindakan tegas terkait apa yang dilakukan Donald Trump.
Beberapa konten yang berkaitan dengan Donald Trump nampak mulai hilang dari beberapa platform tersebut.
Sementara itu CEO Twitter Jack Dorsey memberikan jawaban diplomatis terkait aksi pemblokiran akun Donald Trump secara permanen.
Pihaknya mengatakan kalau ini terjadi akibat pelanggaran yang dilakukan sang presiden.
Diketahui Trump sempat membuat cuitan terkait dukungannya terhadap kerusuhan yang terjadi di Capitol.
Hingga kini belum ada kabar selanjutnya apakah Donald Trump masih bisa mendapatkan akunnya kembali ataupun membuat akun baru nantinya.
Yang Tebaru, pihak Twitter sendiri hanya bisa mengatakan kalau dirinya menerima segala saran dari para karyawannya.
Mereka hanya ingin apa yang terbaik untuk para karyawannya.
“Twitter mendorong dialog terbuka antara para pemimpin dan karyawan kami, dan kami menyambut karyawan kami untuk mengungkapkan pikiran dan perhatian mereka dengan cara apa pun yang dirasa baik bagi mereka.” tulis pihak Twitter melalui pernyataan terakhirnya.
Kini akun Donald Trump resmi diblokir hingga tak bisa diakses lagi.
(*)