Aksi kali ini yaitu melakukan mogok sipil nasional yang disebut dilaksanakan secara besar-besaran pada 10 dan 11 Januari 2021.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya mengetahui akan ada aksi itu dari hasil pemantauan melalui sejumlah sarana yang dimilikinya.
"Benar, mereka sedang merancang aksi pada 10 dan 11 Januari ini. KKB yang didukung kelompok separatis lain di kota dan sekitarnya akan melakukan aksi," kata Waterpauw di Timika, Jumat (8/1/2021).
Menurut Waterpauw, aksi mogok sipil nasional itu direncanakan bakal menghentikan seluruh aktivitas masyarakat.
"Nanti rancangannya mereka akan melakukan mogok sipil di mana seluruh aktivitas akan dihentikan," ujarnya.
Menyikapi akan adanya aksi tersebut, kata Waterpauw, aparat TNI dan Polri serta seluruh kekuatan yang ada di Papua tidak tinggal diam.
Polda Papua akan bekerja sama dengan semua unsur kekuatan yang ada untuk mengantisipasinya dan tak akan membiarkan aksi 'mogok sipil nasional' itu terjadi.
Pihaknya akan menempatkan pasukan-pasukan di sejumlah titik-titik yang dianggap rawan, terutama di wilayah Tembagapura.
"Antisipasi sudah kami lakukan untuk di beberapa titik, terutama di Tembagapura dan sekitarnya, dan di beberapa wilayah kita konsentrasikan kekuatan," ucap Waterpauw.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau atau terisolasi dari pasukan TNI dan Polri.