Gridhot.ID - Anggota Yonif 400/BR Prada Agus Kurniawan gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Kontak senjata terjadi di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Minggu (10/1/2021) pukul 11.40 WIT.
Prada Agus Kurniawan yang bertugas di Pos Titigi gugur setelah mengalami luka tembak di bagian punggung.
"Tadi kontak tembak antara Batalyon 400 dengan KKB di Titigi yang mengakibatkan satu anggota bernama Prada Agus Kurniawan meninggal dunia," ujar Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan, ketika dihubungi Kompas.com.
Iwan mengatakan jenazah Prada Agus telah dievakuasi ke Mimika menggunakan helikopter milik TNI AU.
"Tadi dari Titigi sudah dievakuasi menuju Sugapa dan dari Sugapa sudah dievakuasi mengginakan heli menuju Timika," kata dia.
Anggota Batalyon 400 saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap KKB yang melakukan penembakan.
"Yang jelas anggota yang jadi korban secepqtnya dievakuasi mengingat waktu sudah siang, kemudian yang kedua anggota siaga termasuk melakukan pengejaran."
"Seperti diketahui medannya di sana cukup sulit, banyak tebing-tebing," kata Iwan.
Melansir dari Antara, KKB dan sejumlah kelompok separatis di Papua disebut tengah merancang aksi.
Aksi kali ini yaitu melakukan mogok sipil nasional yang disebut dilaksanakan secara besar-besaran pada 10 dan 11 Januari 2021.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya mengetahui akan ada aksi itu dari hasil pemantauan melalui sejumlah sarana yang dimilikinya.
"Benar, mereka sedang merancang aksi pada 10 dan 11 Januari ini. KKB yang didukung kelompok separatis lain di kota dan sekitarnya akan melakukan aksi," kata Waterpauw di Timika, Jumat (8/1/2021).
Menurut Waterpauw, aksi mogok sipil nasional itu direncanakan bakal menghentikan seluruh aktivitas masyarakat.
"Nanti rancangannya mereka akan melakukan mogok sipil di mana seluruh aktivitas akan dihentikan," ujarnya.
Menyikapi akan adanya aksi tersebut, kata Waterpauw, aparat TNI dan Polri serta seluruh kekuatan yang ada di Papua tidak tinggal diam.
Polda Papua akan bekerja sama dengan semua unsur kekuatan yang ada untuk mengantisipasinya dan tak akan membiarkan aksi 'mogok sipil nasional' itu terjadi.
Pihaknya akan menempatkan pasukan-pasukan di sejumlah titik-titik yang dianggap rawan, terutama di wilayah Tembagapura.
"Antisipasi sudah kami lakukan untuk di beberapa titik, terutama di Tembagapura dan sekitarnya, dan di beberapa wilayah kita konsentrasikan kekuatan," ucap Waterpauw.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau atau terisolasi dari pasukan TNI dan Polri.
"Perlu kita waspadai terutama di dusun-dusun, kampung dan distrik yang lokasinya sulit terjangkau, karena kekuatan kami tidak bisa tergelar hingga daerah-daerah itu," ujar Waterpauw.
Selain itu, ia juga meminta kepada para pihak yang berencana melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah yang sulit dan terisolasi, agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak keamanan.
Hal ini agar mereka bisa mendapatkan gambaran mengenai keadaan lokasi yang dituju, terlebih mengenai kondisi keamanan di daerah itu.
"Para pihak yang akan menuju ke beberapa titik kampung, dusun atau distrik yang belum terjangkau oleh kami tolong sinergi dengan kami," tuturnya.
"Tanya dulu sama kami bagaimana keadaan di sana, sehingga ada referensi dari kami untuk bisa memberikan pertimbangan bagi yang akan melakukan perjalanan ke sana."
(*)