Saat itu, Mahathir Mohamad menyebut "Muslim berhak marah dan membunuh jutaan orang Perancis untuk pembantaian di masa lalu".
Selain itu, Dr M juga mengritisi Israel, dugaan dia anti-Semit, dan mendukung pemerintahan mandiri di Mindano, Filipina.
CEP menjelaskan, memang mantan PM Malaysia periode 1981-2003 itu tak bertanggung jawab untuk kekerasan tertentu.
"Namun, opini kontroversialnya menyebabkan kecaman internasional karena diduga dia mendukung kekerasan ekstremis melawan Barat."
Organisasi yang berdiri sejak 2014 itu mendasarkan daftarnya dari berbagai spektrum ideologi dan kepercayaan.
Mereka membuat daftar mulai dari ISIS, Ikhwanul Muslimin, maupun kelompok Buddha anti-Muslim di Myanmar yang dianggap ancaman bagi keamanan dunia.
Adapun nomor satu adalah Sekretaris Jenderal Hezbollah Hassan Nasrallah, organisasi yang berbasis di Lebanon.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir Masuk Daftar 20 Ekstremis Paling Berbahaya di Bumi"(*)