Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Belum Duduk di Kursi Kepresidenan, Joe Biden Sudah Dibuat Pusing karena Tekanan Mental dari Kim Jong Un, Ngerasa Kualahan Tak Bisa Hentikan Ambisi Nuklir Sang Diktator

None - Sabtu, 16 Januari 2021 | 20:13
Joe Biden dan Kim Jong-Un.
kolase Intisari Online

Joe Biden dan Kim Jong-Un.

Gridhot.ID- Amerika Serikat akan segera memiliki Presiden dan Wakil Presiden baru usai berlangsungnya pemilu.

PasanganJoe Biden dan Kamala Harris akan mulai menempati kursi kepemimpinanPada tanggal 20 Januari 2021.

Warga AS dan juga Pemimpin negara-negara sahabat dan musuh pun menanti bagaimana cara kerja Biden dan pasangannya.

Baca Juga: Waspada! Hampir Sama dengan Insiden di Palu, BMKG Prediksi Gempa Susulan di Sulawesi Barat Bisa Picu Tsunami, Segini Perkiraan Kekuatannya

Salah satunya adalah musuh abadi AS, Korea Utara.

Apa yang diingingkan Korea Utara dari pemerintahan Biden?

TernyataPemimpin Korea Utara Kim Jong-un baru saja merayakan ulang tahunnya dan dia menuliskan keinginan daftar panjang senjata baru.

Baca Juga: Tolak Disuntik Vaksin Corona Bakal Dipenjara 1 Tahun, Kemenkes Janjikan Negara Dijamin Tanggung Jawab Jika Ada Efek Samping Serius Setelah Penyuntikan

Senjata tersebut termasuk rudal jarak jauh yang lebih akurat, hulu ledak super besar, satelit mata-mata, dan kapal selam bertenaga nuklir.

MengutipBBC,rencana militer yang diumumkan dalam salah satu peristiwa politik terbesar di Korea Utara dalam lima tahun terakhir mungkin terdengar mengancam.
Waktu yang disampaikan untuk pesan ini adalah saat Presiden terpilih AS Joe Biden bersiap untuk menjabat.

Kim, yang sekarang juga dipromosikan menjadi Sekretaris Jenderal (pangkat tertinggi dari Partai Pekerja yang berkuasa), sedang berjuang untuk didengar di kancah internasional.

Akan tetapi, jika pemerintahan AS yang baru memiliki harapan untuk mencegah ambisi nuklir Kim, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk mendengarkan.

Baca Juga: Bedah Rumah Orang-orang Miskin Hingga Beri Uang dengan Nominal Besar, Inilah Kedermawan Syekh Ali Jaber yang Jarang Diketahui Publik, Ustaz Yusuf Mansur: Bukan Settingan...

"Pengumuman Kim tidak diragukan lagi dimaksudkan untuk menekan pemerintahan AS yang akan datang."

"Bahwa kegagalan untuk mengambil tindakan cepat akan mengakibatkan Korea Utara secara kualitatif meningkatkan kemampuannya dengan cara merusak kepentingan AS dan Korea Selatan," kata Ankit Panda, penulis buku Kim Jong- un dan the Bomb, seperti yang dikutipBBC.

Dia menambahkan bahwa pemerintahan Joe Biden harus menanggapi ini dengan serius.

Baca Juga: Viral Korban Gempa Mamuju Meminta Pertolongan di Facebook, Satu Keluarga Terjebak dalam Rumah, Status FB Jadi Satu-satunya Cara Kabari Dunia Luar: Kami Terjebak Tertindih di Dalam!

Kim dan Donald Trump bertemu tiga kali.

Tetapi mereka gagal mencapai kesepakatan apa pun untuk mengakhiri program senjata nuklir Korea Utara atau sanksi ekonomi yang melumpuhkan yang saat ini diberlakukan terhadap Pyongyang oleh AS dan PBB.

Pertanyaan yang diajukan di semenanjung Korea adalah apakah Joe Biden dapat melakukan yang lebih baik, dan apakah dia harus menanggapi ancaman Kim dengan serius.

"Saya pikir presiden terpilih harus menerima itu secara langsung dan, secepat mungkin, mengklarifikasi perspektifnya tentang tujuan apa yang akan dicari pemerintahannya dalam negosiasi potensial dengan Korea Utara," kata Mr Panda.

"Jika Kim melihat tidak ada pergeseran dari penekanan tradisional AS pada pelucutan senjata nuklir yang komprehensif dan total sebelum sanksi apa pun dapat dikurangi, saya pikir dia akan terus maju dengan pengujian dan kegiatan lainnya," tambahnya.

Baca Juga: Terancam Dipolisikan, Mbak You Buru-buru Revisi Ramalannya, Sebut Jokowi Tidak Jadi Lengser di Tahun 2021

BBC memberitakan, dalam pidatonya kepada ribuan delegasi di Kongres Partai Buruh, Kim menggambarkan AS sebagai "musuh terbesar" negaranya.

Tetapi dia juga menambahkan bahwa dia tidak "mengesampingkan diplomasi".

KTT tersebut mungkin telah gagal.

Baca Juga: Samakan Raffi Ahmad dengan Rizieq Shihab, Rocky Gerung Ngotot Minta Sang Selebriti Terus Diproses Hukum: Jangan Sekadar Jarum Suntiknya Aja yang Dipamerin!

Tetapi KTT tersebut diagungkan dengan warna-warni di aula utama Kongres partai sebagai "peristiwa yang paling penting dalam sejarah politik dunia".

Jadi ada ruang gerak jika Joe Biden ingin menggunakannya.

Tetapi Duyeon Kim, Adjunct Senior Fellow di Center for a New American Security, mengatakan AS harus mengambil langkah pertama dan kesepakatan apa pun akan dibayar mahal.

"Harga Kim Jong-un untuk AS adalah mengakhiri latihan militer gabungan dengan Seoul, menghapus sanksi, dan menahan diri dari membuat kritik hak asasi manusia sebelum pembicaraan."

"Washington tidak akan melakukan ini tanpa syarat," kata Duyeon Kim.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Jadi Presiden AS Saja Belum, Joe Biden Sudah Dapat Tekanan Mental dari Kim Jong-Un, Sebut Korea Utara Tak Akan Bisa Hentikan Ambisi Nuklir Sang Diktator"

Source : intisari-online.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x