Mengutip Al Jazeera, Mouin Rabbani, peneliti dari Arab Studies Institute mengatakan bahwa keputusan Bahrain melakukan normalisasi hubungan Israel pekan lalu akan memberinya jaminan untuk selalu dibantu ketika pemberontakan terjadi.
"Lewat normalisasi, Bahrain telah memastikan dirinya memiliki sekutu yang berkomitmen untuk membantunya menjaga status quo dan mencegah pemberontakan apapun," ujar Rabbani perihal keuntungan yang diterima Bahrain.
"Musuh-musuh Bahrain kebanyakan adalah warganya sendiri," tambahnya.
4. Sudan telah dihapus dari daftar negara pendukung terorisme AS.
Menyusul normalisasi hubungan dengan Israel, Sudan sudah dihapus dari daftar negara yang mendukung aksi teroris.
Melansir CNN, kedua negara mencapai kesepakatan pada Oktober agar Sudan dicabut dari daftar.
Ini berlaku efektif mulai Senin (14/12/2020).
Penyelesaian itu mengharuskan Sudan membayar 335 juta dollar AS (Rp 4,7 triliun) untuk para korban pemboman kembar pada 1998 terhadap kedutaan besar AS di Tanzania dan Kenya.
"Menteri luar negeri telah menandatangani pemberitahuan yang menyatakan penghapusan dari daftar Negara Sponsor Terorisme," tulis Kedutaan Besar AS dalam pernyataan di halaman Facebook-nya.
Israel dan Sudan juga setuju untuk memulai hubungan ekonomi dan perdagangan, dengan fokus awal pada pertanian.(*)